Dapatkah Indonesia Bersaing di Industri Pariwisata ASEAN ?

Oleh : Rizka Zahrotun Khoirina

Memaksimalkan peluang yang ada dalam merespon kondisi global, mendorong Indonesia untuk bertindak dan berfikir lebih kreatif dalam mengelola potensi yang ada. Pasalnya, pertumbuhan pariwisata kini menjadi sorotan bagi negara-negara di dunia termasuk negara-negara ASEAN. Ajang ini dimanfaatkan utnuk mengambil peluang dalam pasar Internasional, ajang untuk membranding diri dengan memperkenalkan kekayaan dan keindahan alamnya untuk menarik wisatawan mancanegara sebanyak-banyaknya untuk datang ke Indonesia.

Pertumbuhan pariwisata yang cukup menggembirakan di kawasan ASEAN mendorong Kementerian Pariwisata negara-negara anggota ASEAN untuk meningkatkan kerjasama dalam hal pariwisata. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan forum ASEAN Tourism Forum (ATF) yang diselenggarakan di Pnomppenh, Kamboja guna membahas strategi peningkatan kinerja pariwisata di ASEAN. Tujuan diadakannya AFT ini adalah untuk menciptakan dan meningkatkan kesadaran bahwa ASEAN sebagai kawasan tujuan turis yang kompetitif di Asia Pasifik; menarik lebih banyak turis ke masing-masing negara anggota ASEAN atau kombinasi antar negara (dalam perspektiv Suska dan Yuventus Effendi, Calon Fungsional Peneliti Badan Kebijakan Fiskal).

Dengan adanya peluang emas ini, diharapkan Indonesia dapat memacu pertumbuhan pariwisatanya dengan berfikir pada pariwisata yang berkelanjutan yang selaras dengan Visi ASEAN 2025 dan Agenda PBB 2030, Sustainable Development Goals (SDGs). Sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya dan potensi wisata alam yang cukup besar, kinerja pariwisata Indonesia terutama dalam hal kunjungan wisatawan mancanegara masih di bawah negara-negara tetangga yang tergabung dalam ASEAN. Kemajuan dalam bidang pariwisata tentunya akan memacu jumlah pendapat/PDB pada perekonomian Indonesia. Kerjasama ASEAN di bidang pariwisata kiranya dapat menjadi sarana untuk mendorong pariwisata di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan rencana strategis sektor pariwisata Indonesia dengan strategi pariwisata ASEAN.

Pada dasarnya, dalam rencana strategis Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, terdapat beberapa program yang sejalan dengan strategi pariwisata ASEAN yaitu: 1. Program pengembangan destinasi pariwisata 2. Program pengembangan pemasaran 3. Program pengembangan sumber daya dan kebudayaan dan pariwisata Salah satu poin yang belum menjadi perhatian dalam hal pariwisata adalah kemudahan perjalanan atau konektivitas antar negara ASEAN (dalam perspektiv Suska dan Yuventus Effendi, Calon Fungsional Peneliti Badan Kebijakan Fiskal). Bagaimanapun pertimbangan yang dilakukan oleh wisatawan untuk berkunjung disuatu negara terlepas dari keindahan alam yang disuguhkan adalah tantangan terhadap akomodasi untuk mencapai tempat tujuan, konektifitas dan infrastruktur dan keamanan.

Baru-baru ini Kementrian Pariwisata Indonesia telah memulai Program digital tourism dengan meluncurkan ITX (Indonesia Tourism Exchange) yang merupakan digital market place platform dalam ekosistem pariwisata atau pasar digital yang mempertemukan buyers dan sellers dimana nantinya semua travel agent, akomodasi dikumpulkan untuk dapat bertransaksi. Namun tentunya peluncuran program baru ini tidaklah dapat langsung dikatakan berhasil dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia pasalnya program rencana seperti pembangunan homestay dan konektivitas udara, perbaikan transportasi dan infrasturktur belum dapat berjalan dengan baik, perlu adanya evaluasi yang dilakukan secara terus-menerus dari program-program inovatif baru untuk mendobrak kemajuan Industri Pariwisata Indonesia.

Poin berikutnya yang menjadi perhatian adalah keamanan. keselamatan terhadap penggunaan fasilitas dan layanan pariwisata terutama transportasi, akomodasi dan layanan tour harus dipastikan . keadaan wilayah atau negara yang aman, damai tidak dalam konflik, keamanan terhadap kejahatan, terorisme, dan konflik bersenjata harus disediakan karena ini menjadi kewajiban suatu negara destinasi wisata untuk melindungi dan menjamin keamanan wisatawan yang datang.

Mengembangkan destinasi dan produk wisata berkualitas masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Pariwisata memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia serta dalam meningkatkan warisan daerah yang kaya dan beragam. Untuk itu, untuk dapat bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya dan global, tentunya Indonesia didituntut untuk segera merealisasikan program pembangunan pariwisata baik nasional maupun disetiap daerah yang ada di Indonesia dengan melibatkan semua stakeholders terutama melibatkan generasi muda.

Karena generasi muda mempunyai semangat yang tinggi dan ide-ide kreatif. Seperti jika membuat suatu komunitas dimana banyak generasi muda yang terlibat didalamnya, membuat program-program yang melibatkan partisipasi masyarakat lokal dimana hal itu dapat membantu meningkatkan brand pariwisata Indonesia di ASEAN maupun dunia, memacu setiap daerah untuk berlomba-lomba memberdayakan keberagaman budaya yang dimilikinya dengan begitu akan semakin memperkuat identitas Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai “the power of travelers” karena banyaknya wisatawan asing yang datang.

Dengan begitu wisatawan mancanegara akan tertarik dengan suatu daerah atau negara yang banyak mempunyai keberagaman dan ciri khas tersendiri dari negara yang lainnya. Dan semua itu akan lebih bagus lagi jika didukung oleh pelayanan wisata yang baik yang meliputi sarana transportasi, penginapan, infrastruktur dan pelayanan-pelayanan lainya.

*Penulis adalah Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang, tinggal di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.