Kekeringan Semakin Meluas, Warga Makin Susah

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Bencana kekeringan yang melanda wilayah kerja operasi PT Pertamina EP di Kecamatan Senori semakin parah. Pasalnya untuk mendapat air, warga harus saling berebut dan mengantre menunggu waktu malam.

Bahkan untuk mendapat air, warga Sendang, Senori ada yang harus mengambil dari sumber krawak Singgahan, Tuban dengan menggunakan kendaraan sendiri. Sebab, hampir semua sumber sudah berkurang dan habis.

"Hampir 1,5 bulan desa kami sudah kekurangan air, sumur pompa warga yang airnya melimpah jadi sasarannya," ungkap warga Sendang, Subakir (54) saat ditemui blokTuban.com, Sabtu (9/9/2017).

Menurut pengakuan Bakir, untuk mendapat air, warga harus bergantian dengan tetangga lainnya. Sumur pompa salah satu milik warga di desanya akan ramai diserbu ketika hari sudah gelap.

"Sumur bor di rumah-rumah sudah banyak yang berkurang, sumur jubin pun sudah kering. Untuk ambil air, warga biasanya mengantre usai Magrib," sambung pria tukang batu itu.

Salah satu perangkat Desa Sendang, Mulyadi ketika ditemui wartawan media ini membenarkan, jika bencana kekeringan tengah menyusahkan warganya. Kasi Tanah Air itu mengaku, sumber mata air di desanya memang cukup kecil.

"Bahkan, pada tahun sebelumnya, hampir warga jika malam jarang tidur antre menunggu air di sumur yang memiliki sumber cukup," tukas Mulyadi saat ditemui di kantor desa Sendang.

Untuk menanggulangi kekeringan, lanjut Mulyadi, warga desa sudah dua kali mendapat bantuan air bersih dari BPBD Kabupaten Tuban. Namun hingga saat ini warga masih kekurangan dan membutuhkan air.

"Pemerintah kabupaten sudah pernah mengirim dua kali melalui BPBD," imbuh pria jangkung itu.

Tidak hanya di Sendang, di Desa lain seperti Wangluwetan, warganya mulai kesusahan mendapat air. Sumur-sumur mereka mulai kering dan itu sudah menjadi langganan setiap tahunnya.

"Kondisi sumber air sudah kering," ujar Kepala Desa Wangluwetan, Elmi Hayati, saat dihubungi wartawan melalui telepon pintarnya. [rof/ito]