Tangis Pecah Ditinggal Orang Tua ke Tanah Suci

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Rafa Almarita Putri Alya (14) dan Kanda Safiya Putri Arya (10), tak kuasa menahan tangis saat melihat kedua orang tuanya akan berangkat ke tanah suci.

Kedua gadis pasangan dari Yaslan (43) dan Arianingsih (39), asal Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak tersebut, terus saja menangis saat melihat ayah dan ibunya akan berangkat menunaikan rukun islam kelima, ibadah haji.

Didampingi sang nenek, Suparti (61), Rafa dan Safiya terus saja merengek, memeluk erat tubuh kedua orang tua seakan tak mau melepasnya.

"Nangisnya ketika mulai tiba di Pendopo Kridha Manunggal, saat ayah dan ibunya diberi pengarahan," kata Suparti kepada blokTuban.com.

Sang nenek yang sengaja datang dari Bojonegoro itu bercerita, sejak dalam perjalanan, keduanya tidak menangis karena mungkin faktor kelelahan. Rombongan keluarga itu berangkat dari rumah sejak pagi buta, sehingga kedua anak yang ikut mengantar orang tuanya itu masih dalam keadaan terlelap.

"Saat perjalanan mereka diam saja, mungkin kelelahan, saat tiba di Pendopo ini tangisnya pecah tak mau berhenti," ungkap Suparti.

Beruntung, setelah dibujuk kedua orang tuanya, akhirnya kedua gadis cantik tersebut mau menghentikan tangisnya dan menerima keberangkatan orang tuanya ke tanah suci.

"Dibujuk ayah dan ibunya, akhirnya tenang dan tidak menangis," terangnya.

Saat ditinggal orang tuanya menunaikan ibadah haji, gadis yang duduk di kelas 2 bangku SMP dan di kelas 4 bangku SD itu akan diasuh sang nenek, yang mengaku sudah sepuluh hari menemaninya.

"Saya sudah 10 hari menemani dua gadis ini, dan saat ditinggal orang tuanya ke tanah suci saya yang akan menemani," pungkasnya.

Rafa dan Safiya sendiri enggan berbicara saat ditanya oleh wartawan blokTuban.com, dari keduanya hanya terdengar suara sesenggukan sisa tangisan sambil memeluk sang nenek.

"Nanti tinggal sama nenek, karena ayah dan ibu berangkat haji," singkat Rafa. [nok/rom]