Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com – Sepinya peziarah ke Makam Sunan Bonang Tuban, berdampak pada penghasilan abang becak sekitar. Kondisi sepinya tarikan becak, membuat mereka harus mencari solusi pengganti kerjanya tersebut. Bahkan bagi abang becak dari luar Tuban, mereka harus pulang kekampung halaman.

Disampaikan Abang becak asal Tuban, Murtadji (47), saat bulan puasa seperti sekarang, para Abang becak dari luar Tuban memilih untuk pulang kekampung halamannya. Sebab, disini sudah tidak ada lagi peziarah selama sebulan puasa penuh.

Pria Asal Dusun Mawot Desa Sugiharjo Kecamatan Tuban Kota itu mengungkapkan, bahwa Pembecak Sunan Bonang Tuban ini juga tidak sedikit yang berasal dari luar kota. Seperti halnya dari Surabaya, Bojonegoro, Lamongan dan beberapa kota di Jawa Timur lainnya. Bahkan ada pula yang dari kota di Jawa Tengah.

“Semua yang dari luar kota pulang ke kampung halamannya. Karena disini sudah sepi tidak ada peziarah, akhirnya becak juga tidak beroperasi,” ujar pria yang sudah menjadi Abang becak sejak 2001.

Menurutnya, soal pulangnya Abang becak ke kampung halaman merupakan hal yang wajar. Sebab, jika di Tuban sudah tidak aktifitas becak, maka juga tidak akan bekerja. Mungkin dengan alasan demikian, mereka memilih pulang ke Kota asal, sambil menikmati Ramadhan bersama keluarga.

“Sudah pada pulang ke kampungnya masing-masing, mungkin bekerja seadanya di Kota asalnya. Lebih baik pulang bisa berpuasa bersama keluarga,” terangnya.

Hal Sama juga diungkapkan Ngasiyo (40), warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Merak Urak. Menurutnya kondisi seperti ini sudah terjadi sejak bertahun-tahun lalu. Ini sama halnya dengan sebuah tradisi bagi Abang Becak Sunan Bonang saat Ramadhan.

Mereka, para Abang becak dari luar kota memilih pulang kekampung halaman jika dibandingkan menetap di Tuban saat Ramadhan. Sebab sudah tidak ada lagi aktifitas menarik penumpang atau peziarah. Jadi mereka yang dari luar Kota memilih pulang ke Kabupaten atau kotanya masing-masing.

“Mereka memilih pulang ke kota asalnya, ada yang dari Surabaya, Bojonegoro dan juga dari kota lain. Selain itu mereka juga pulang untuk menikmati ibadah puasa di Rumah bersama keluarga, dan bekerja seadanya dikampung,” pungkasnya.[nok]