Ciptakan Lapangan Kerja, Lulusan S1 Sejarah Ini Budidayakan Jamur

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Budidaya jamur tiram menjadi bisnis potensial yang belum banyak dikembangkan di daerah Tuban, khususnya di belahan selatan kota penghasil legen itu. Melihat potensi yang menjanjikan tersebut, warga Bate, Kecamatan Bangilan, Fin Indarto tidak mau menyia-nyiakan.

Kepada blokTuban.com, Minggu (23/4/2017) bapak satu anak itu mengisahkan, ia mulai menekuni budidaya jamur tiram sejak tahun 2009 silam. Dengan belajar secara otodidak kini ia memiliki dua rumah jamur yang akan dikembangkan menjadi tiga rumah.

Kini, usaha jamurnya yang berada di Desa Sidohasri, Kecamatan Kenduruan itu telah banyak dikenal oleh masyarakat sekitar. Berkat ketekunan dan keuletannya, kini usahanya bisa memberi peluang kerja bagi tetangga sekitar.

"Belajar budidaya jamur yang dibutuhkan hanya ketekunan, untuk bisa mengembangkan bisnis ini, saya belajar dari tahun 2009 hingga 2014," papar pria lulusan S1 Sejarah Universitas Sebelas Maret itu.

Ditambahkan, dia baru bisa menikmati hasil usahanya sejak tiga tahun terakhir. Sebab, sejak tahun 2014 ia mampu menyuplai pedagang pengepul jamur tiram di wilayah Jatirogo, Bangilan, dan Kenduruan.

Usaha yang termasuk dalam bidang pertanian ini, awalnya didirikan minim dukungan, bahkan tidak sedikit yang mencibir bisnis yang kini menghasilkan puluhan juta rupiah per bulan ini. Jumlah permintaan jamur di pasaran kian naik setiap bulannya, bahkan diungkapkan Fin, sapaan akrabnya sering kekurangan.

Saat disinggung alasan yang mendorong Fin untuk memulai usaha ini, yaitu keinginanya untuk memberi manfaat warga sekitar dengan membuka lapangan kerja. Hingga saat ini ia memiliki tiga karyawan dan puluhan pedagang.

"Awal belajar bisnis jamur, beli 25 Backlok (media tumbuh jamur tiram) dari madiun, Alhamdulillah saat ini sudah bisa membudidayakan sekitar 20 ribu backlok," tandas mantan karyawan perusahaan farmasi di Kota Malang itu. [rof/col]