Setiap Hari, Ratusan Pengunjung Padati Kebun Kelengkeng
Reporter: Khoirul Huda
 
blokTuban.com - Sekitar satu minggu terakhir ini di Kabupaten Tuban, tepatnya di Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek ramai menjadi tujuan ratusan masyarakat untuk berlibur, Jumat (7/4/2017).
 
Hal itu dikarenakan, di desa tersebut telah dibuka destinasi wisata baru yakni, Kebun Petik Buah Kelengkeng, yang mampu menyedot ratusan pengunjung setiap harinya. 
 
Di tempat destinasi wisata alternatif ini, para pengunjung boleh sepuasnya memetik dan memakan buah kelengkeng di dalam kebun. Namun apabila hendak membawa buah klengkeng pulang untuk oleh-oleh, barulah ditimbang dan bayar.
 
"Boleh memetik dan makan di dalam kebun sepuasnya. Namun apabila mau membawa pulang untuk oleh-oleh baru ditimbang dan bayar dengan harga kelengkeng di pasaran yakni Rp35.000,"  ungkap Pemilik Kebun Eni Suliatiana kepada sejumlah awak media.
 
Pemilik Kebun, Eni Sulistiana menceritakan, awal mulanya ia pernah gagal berkebun pepaya kalina, dan selama sekitar enam tahun ia menanami lahannya dengan tanaman jagung, namun karena setiap kali musim panen harganya anjlok lalu menggantinya dengan tanaman kelengkeng tepatnya, pada tahun 2012 akhir.
 
"Awalnya melakukan percobaan penanaman kelengkeng sebanyak 11 pohon dan ternyata berhasil. Lalu ditahun 2012 akhir baru menanam berskala banyak di lahan utama," cerita Eni.
 
Pemilik Kebun, Eni Sulistiana yang juga berprofesi sebagai guru tersebut mengatakan, kebun seluas 1,5 hektare miliknya itu dipenuhi sebanyak ratusan pohon buah, yaitu kelengkeng, jambu kristal, jambu air dan jeruk.
 
"Pohon kelengkeng ada sebanyak 260 pohon dan ada 9 jenis. Namun 4 jenis yang paling banyak yakni Pingpong, Diamond River, Itoh dan New Kristal," kata Eni saat berada di kebun.
 
Diketahui untuk saat ini, karena masih dalam merintis usaha berkebun kelengkeng. Pemilik kebun menggratiskan kepada setiap pengunjung yang masuk ke dalam kebun. [hud/col]