IPNU-IPPNU Tuban Gelar 'Petilasan'

Pengirim: Ria

blokTuban.com - Pengurus Cabang IPNU-IPPNU Tuban baru saja menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Tinggi Pelajar dan Santri atau yang populer disebut Petilasan.

Kegiatan dalam rangka memperingati Harlah IPNU ke-63 dan IPPNU ke-62 ini dilaksanakan di Pondok pesantren Sunan Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Acara yang dihelat selama 2 hari, Senin siang hingga Selasa sore 27-28 Maret 2017 ini diikuti oleh 40 peserta yang merupakan kader terbaik IPNU-IPPNU perwakilan dari pimpinan anak cabang masing-masing.

Pelatihan bertema 'Pelajar Bumi Wali Berkarakter Islami, Bersinergi Membangun NKRI' merupakan kegiatan yang harus diikuti oleh calon duta pelajar yang akan berkompetisi dalam Jambore Pelajar dan Santri di Kecamatan Rengel pada April nanti.

“Petilasan merupakan salah satu tahap pengkaderan non-formal di PC IPNU-IPPNU Kabupaten Tuban. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk menggali potensi dan bakat para kader nahdliyin untuk berperan sebagai duta pelajar IPNU-IPPNU, karena tindaklanjut dari pelatihan nanti ada lomba duta pelajar dan pelajar cerdas,” kata ketua IPNU Tuban, Sutrisno.

Selain itu, menurut Sutrisno, juga untuk membentengi para kader dari aliran radikal yang kini makin berani muncul secara terang-terangan di kabupaten Tuban. "PC IPNU-IPPNU Tuban dengan tegas menolak adanya gerakan radikal yang berbahaya bagi keutuhan NKRI,” tambahnya.

Berbagai materi disampaikan dalam pelatihan adalah ke-NU-an, ke-Aswajaan, ke-IPNU-IPPNUan, Kebangsaan, Fashion, etika dan kepribadian serta Public Speaking. Peserta sangat antusias dalam menerima seluruh materi, terlihat dari keaktifan para peserta ketika berdiskusi. Keberanian berbicara di depan umum diasah dengan adanya presentasi dari perwakilan peserta untuk mereview materi yang telah diterima.

“Keterampilan public speaking itu bisa dikembangkan dengan cara praktek dan latihan. Yang menghalangi kita untuk berlatih adalah rasa gugup akibat berbagai rasa takut yang kita ciptakan sendiri, yang memenuhi pikiran sehingga kita susah untuk maju dan berkembang,” ungkap Mariyatul Qibtiyah, salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut.

Sutrisno berharap, bahwa kegiatan Petilasan ini bisa bermanfaat dan tetap istiqomah dilaksanakan tiap tahunnya. “Ini Petilasan yang kedua. Saya berharap kegiatan ini akan selalu ada di setiap rangkaian Harlah di tahun-tahun mendatang,” tutupnya. [rom]