Pemkab Tuban Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Rata-rata petani di Kabupaten Tuban menggunakan pupuk kimia berlebih. Sebab itu, petani didorong untuk memanfaatkan pupuk organik menggantikan pupuk kimia.

Informasi yang diterima blokTuban.com, sesuai data dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, penggunaan dosis pupuk direkomendasikan untuk komoditas padi, urea 250-300 kilogram, SP 36 75-100 kilogram. sedangkan untuk komoditas jagung, urea 300-350 kilogram, SP 36 100-200 kilogram.

Namun, Sekretaris Dinas Pertanian Tuban, Gaguk Sudarmono mengatakan penggunaan dosis pupuk banyak yang berlebihan. Berdasarkan data di BPTP, penggunaan dosis pupuk untuk komoditas padi, pupuk urea mencapai 300-600 kilogram, SP 36 200-300 kg, sedangkan untuk komoditas jagung, urea 300 ton, dan SP 36 100 kilogram.

"Untuk itu Dinas Pertanian Kabupaten Tuban menghimbau para petani agar beralih ke pupuk organik. Pasalnya, pupuk organik dinilai lebih ramah lingkungan dibanding pupuk kimiawi yang dapat merusak kualitas tanah," kata Gaguk.

Menurut dia, untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimiawi, Gaguk mengimbau pada petani untuk mempraktikkan berbagai cara, diantaranya menyisakan batang jerami di sawah.

Dari jerami yang terurai dan membusuk ini akan menghasilkan unsur hara kalium. ‎Unsur kalium selama ini banyak terkandung dalam pupuk jenis urea.

"Dengan begitu, petani minimal bisa menghemat penggunaan pupuk urea, tapi selama ini kebnyakan para petani jeraminya malah dibakar,” ujarnya.

‎Meski demikian, diakuinya penggunaan pupuk kimiawi masih diperlukan. Sebab banyak varietas padi yang membutuhkan unsur-unsur kimiawi yang sayangnya hanya terkandung di pupuk kimiawi.[dwi/ito]