Setahun blokTuban.com, dari Catatan Redaksi
 
Penulis: Tim Redaksi
 
blokTuban.com - Setahun lalu, tepat pukul 09.00 WIB di tanggal 11 November 2015, Bumi Wali kehadiran media online www.blokTuban.com. Tumpeng sederhana ternyata menjadi tonggak sejarah bagi kami memberikan informasi kepada masyarakat Kabupaten Tuban dan sekitarnya.
 
Ya. blokTuban.com memang terbentuk hanya berselang satu hari dengan perayaan Hari Jadi Tuban (HJT) yang diperingati setiap tanggal 12 November tiap tahunnya.
 
Hari ini, Jumat 11 November 2016, tepat satu tahun kami mengabdi untuk publik. Dibalik sebuah berita yang disajikan, pasti ada cerita yang menyertainya. Ada orang-orang yang harus jatuh bangun untuk bekerja dan mengupayakan yang terbaik, demi kepuasan BloKers, sebutan pembaca bT.
 
Tulisan ini dibuat, agar pembaca mengetahui sedikit proses dan kesan dari orang-orang yang berkarya di blokTuban.com selama satu tahun.
 
GM blokTuban.com:
bT Melampaui Ekspektasi Saya
 
General Manager sekaligus CEO blokMedia Group adalah Muhammad Abdul Qohhar, S.Sos.I., M.Si. Di momen Ulang Tahun bT ke 1, pria yang juga dosen STIKes ICsada Bojonegoro itu menjelaskan, proyeksi media online ini sudah lama disiapkan oleh blokMedia Group, yang sebelumnya telah sukses dengan produk www.blokBojonegoro.com dan Tabloid blokBojonegoro di Kabupaten Bojonegoro.
 
"bT melampaui ekspektasi kita, sebenarnya target di tahun pertama bT, hanya mampu mewarnai di Bumi Wali saja sudah bagus. Tapi pembaca rupanya sudah menambatkan hatinya untuk bT tercinta," kata Kang Koko, sapaan karib Magister Komunikasi UNITOMO Surabaya itu.
 
Dia berharap, di tahun kedua bT mampu menjaga konsistensi, warna, dan kedalaman berita. Dengan begitu mampu memberikan yang terbaik dan semakin jaya. Karane, pembaca adalah segalanya, dan bT berkarya untuk pembaca.
 
Pimred blokTuban.com:
Beruntung Bersama Teman-Teman Muda
 
Pemimpin Redaksi, atau penanggungjawab berita di blokTuban.com adalah Edy Purnomo. Sejak awal bT dirintis, redaksi langsung merekrut reporter-reporter baru yang masih awam dengan dunia jurnalistik. "Tapi Saya beruntung, mereka adalah kawan-kawan baru yang cepat sekali belajar," tutur Edy.
 
Tenaga baru di bT seolah menjadi angin segar. Meski harus banyak belajar, namun mereka punya semangat yang meletup-letup khas anak muda. Skeptisisme mereka menghadapi segala macam isu di tengah masyarakat diharapkan menjadi buah karya yang berguna untuk publik.
 
Nonok/Reporter blokTuban.com:
Awalnya Saya Tak Tahu Cara Menulis
 
Mochammad Sudarsono, itu nama aslinya. Berkarya di bT adalah awal dia menggeluti dunia jurnalistik. Untuk menulis beritapun dia merasa sangat kesulitan. "Awalnya Saya hanya bisa menulis di facebook saja," katanya sambil tertawa.
 
Bersama dengan teman-temannya, dia berkomitmen menjaga kualitas isi berita. Agar bT bisa menjadi salah satu ruang informasi bagi masyarakat yang kritis, cerdas dan terdepan sesuai slogannya. "Terima kasih blokTuban.com yang sudah mengajarkan banyak hal baru, semoga di ulang tahun pertama kita semakin dicintai pembaca," harap Nonok.
 
Dwi/Reporter blokTuban.com:
Saya Menemukan Banyak Hal Baru
 
Dwi Rahayu, hidup dan besar di Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Seperti reporter yang lain, bergabung di bT merupakan pekerjaan pertama setelah meraih gelar sarjana. Meski pernah berproses di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), namun dia masih menemukan banyak hal baru selama bekerja.
 
"Bagi Saya blokTuban.com adalah ruang penempaan, tempat bermetamorfosis dan menemukan banyak hal baru di dalamnya," ungkap Dwi.
 
Huda/Reporter blokTuban.com: 
Banyak Pengalaman Lucu Ketika Meliput
 
Proses menciptakan suatu karya untuk disuguhkan kepada pembaca pasti membawa pengalaman beragam. Tidak jarang pengalaman itu cenderung konyol dan menggelikan.
 
Seperti yang dialami reporter bT, Khoirul Huda. Suatu ketika disalah satu desa di Kecamatan Parengan, dia harus menunggu narasumber selama berjam-jam. Alasan narasumber itu sepele: "Dia harus mandi berdandan dan cantik dulu, agar ketika difoto tidak kelihatan jelek," katanya sambil tertawa.
 
Dia menceritakan kisah lain di waktu berbeda ketika sedang menjalankan tugas jurnalistik. Huda mendatangi rumah seorang narasumber disalah satu desa di Kecamatan Montong. Namun sebelum melakukan wawancara, dia justru dijadikan bahan praktek salah satu merek sabun untuk diperagakan di tengah masyarakat. 
 
"Jadi saya malah disuruh menjadi bahan praktek," kenangnya lagi, yang disambut gelak tawa tim blokTuban.com.
 
Rofiq/Reporter blokTuban.com:
Guru SD yang Banting Setir Jadi Jurnalis
 
Moch Nur Rofiq, bisa dibilang reporter yang paling baru di blokTuban.com. Dia bergabung baru 7 bulan lalu, menulis berita-berita yang ada di kawasan Tuban selatan.
 
Awalnya dia adalah guru SD, juga mempunyai latar belakang pendidikan di Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). "Entah kenapa saya jadi sangat tertarik dengan dunia jurnalistik, padahal latar belakang pendidikan saya adalah guru SD," terang Rofiq.
 
Rofiq bersyukur, mempunyai teman-teman bekerja yang mau berbagi ilmu dan pengalaman. Sehingga kesulitan yang dihadapi ketika berada di lapangan, bisa diselesaikan satu persatu.
 
"Saya berterima kasih kepada Mas Koko (GM), Mas Edy (Pimred), dan juga Mas Nonok, Mbak Dwi, Mas Huda, dan juga Sekretaris Redaksi Mbak Nevi," ucap Rofiq.
 
Ria Nevitasari/SekRed blokTuban.com:
Saksi Hidup Kepanikan Reporter
 
Ria Nevitasi atau Nevi, itulah panggilan karib dia di blokTuban.com. Orang yang selalu stand by di kantor bT ini tidak hanya bertugas mengurus keuangan dan administrasi, namun juga ikut memantau akun media sosial blokTuban.com di dunia maya. Sebab, ia juga menjadi Sekretaris Redaksi (SekRed).
 
"Karena di kantor, Saya selalu bersinggungan dengan teman-teman reporter ketika tidak berada di lapangan," kata Nevi.
 
Salah satu hal yang menurutnya berkesan, adalah melihat tingkah reporter ketika melakukan prosedur jurnalistik. Mulai dari perencanaan, peliputan,
sampai pengolahan data dan menulisnya menjadi sebuah berita. Juga menjadi saksi ketika reporter sedang tidak ada ide liputan.
 
Yang paling berkesan, adalah ketika reporter dikejar deadline penulisan. "Kalau Pimred sedang koar-koar tanya berita, terkadang ada yang nyeletuk: Waduh aku liputan opo iki?" kata Nevi membuka rahasia.
 
Pak Untung/Seksi Perlengkapan bT: 
Perketat Kebersihan Kantor
 
Namanya Untung (43), asli warga Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Bisa dibilang, dia adalah penghuni tertua di kantor bT.
Selain sebagai salah satu tempat berbagi keluh kesah, dia adalah pria yang selalu rewel dengan kebersihan kantor.
 
Setiap pagi sebelum jam 07:00 WIB, dia sudah ada di kantor buat memeriksa kebersihan dan perlengkapan kantor. "Biar kalau anak-anak kerja enak," kata mantan atlit renang ini.
 
Selain itu, dia adalah orang yang rajin menyapa tetangga kantor bT yang di tahun pertama ada di Perumahan Karang Indah, Kabupaten Tuban. Alasannya sederhana: Kkalau dengan tetangga hubungannya baik, nanti pekerjaan kita juga akan baik," nasehat Pak Untung.
 
Testimoni nyata dari redaksi di atas merupakan bukti keseriusan bT yang berkarya untuk pembaca. Bekerja dan mengabdi untuk informasi publik adalah komitmen kami. Semoga di ulang tahun ke 1, blokTuban.com bisa terus memberikan informasi yang berbobot kepada para pembaca. Salam karya. [red]