Sering Gratiskan Kaki Palsu Seharga Jutaan Rupiah

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Mohammad Taufiq Ibrahim (26), pemuda asal Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, tidak hanya berfikir bisnis ketika menjalankan usahanya sebagai pembuat kaki dan tangan palsu. Pemuda lulusan Politeknik Kesehatan Negeri Surakarta tersebut, sering menggratiskan kaki atau tangan palsu bagi warga yang tidak mampu. Meskipun nilainya jutaan rupiah.

Diketahui, harga barang buatannya bervariasi, tergantung bahan yang dipergunakan. Antara Rp3 juta sampai Rp10 juta untuk sepatu atau kaki di bawah lutut, dan antara Rp4,5 juta sampai Rp16 juta untuk sepatu atau kaki yang dipergunakan sampai di atas lutut.

[Baca juga: Pekerjaan Langka, Omset Puluhan Juta Rupiah]

"Bagaimana lagi, saya kasihan setiap ada yang kesini membutuhkan kaki atau tangan palsu tapi tidak mempunyai uang," cerita Taufiq, ketika berada di bengkel produksinya, Jalan Sunan Kudus Gang 2, Kelurahan Latsari, Kabupaten Tuban, Sabtu (6/8/2016).

Taufiq bercerita, barang yang dia buat sering diberikan gratis kepada orang dengan latar belakang yang berbeda. Mulai dari penambang kumbung, korban kecelakaan lalu lintas, dan juga salah seorang penarik becak.

Selama bulan Ramadan saja, dia telah mengeluarkan 6 barang buatannya untuk membantu orang miskin. "Kalau ada teman-teman wartawan yang mengetahui informasi ada orang butuh kaki atau tangan palsu, bisa diarahkan ke sini," terang Taufiq.

Pria lajang tersebut yakin, rejeki dia dari membuat tangan dan kaki palsu sudah cukup. Dia juga tidak takut usahanya akan bangkrut karena sering menggratiskan untuk orang tidak mampu.

Salah satu penerima kaki palsu gratis dari Taufiq, adalah Ahmad Munif (50), warga Kelurahan Kutorejo, Kecamatan/Kabupaten Tuban. "Saya kecelakaan tahun 2012, kaki kiri saya terpaksa harus diamputasi dan kaki kanan saya tidak bisa digerakkan," jelas Munif.

Dia sempat putus asa karena tidak bisa beraktivitas. Mau beli alat bantu jalan yang harganya jutaan rupiah juga tidak mempunyai uang. Beruntung dia kenal dengan Taufiq di tahun 2013, dan sejak itu dia dibuatkan kaki palsu serta satu sandal khusus, agar tetap bisa berdiri tegak dan berjalan.

"Pakai kaki palsu bisa lebih terbantu, sekarang bisa berdiri dan jalan-jalan," jelas Ahmad Munif. Selesai [pur/rom]