Gunung Purung Jatirogo, Potret Minimalis Gunung Rinjani

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Semangat pagi Blokers (penikmat blokTuban.com)! Anda pecinta alam dan penikmat gunung? Belum lengkap rasanya jika Blokers belum merasakan sensasi mendaki di gunung yang terkenal sangat cantik akan pesona alamnya ini. Dengan tebing cukup curam dan terletak di utara Dusun Purung, Desa Sidomulyo, Jatirogo, Tuban, Gunung Purung merupakan jelmaan gunung Rinjani, gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia.

Masuk dalam kawasan Gunung Purung melalui bekas jalan kereta api yang dikelilingi oleh hamparan sawah merupakan pemandangan yang asri bagi Gunung Purung.

Akses menuju Dusun Purung Desa Sidomulyo dapat ditempuh melalui jalur darat menggunakan roda empat maupun roda dua. Ada dua jalur masuk menuju tempat yang menakjubkan itu. Dari pertigaan Pakel maupun perempatan Cemoro Jatirogo.

Bila Blokers dari arah Jatirogo enak ambil yang pertigaan Pakel aja. Nanti masuk lurus sampai bertemu dengan masjid yang berada di pertigaan tengah kampung, ambil ke arah kanan (barat) terus sampai bertemu dengan jalur bekas kereta api. Nah, sesampainya di jalan yang masih terjal dan berbatu Blokers langsung disuguhi hamparan ladang dan sawah yang hijau alami.

Namun, jika Blokers berjalan dari arah Bojonegoro mending ambil jalur masuk lewat Perempatan Cemoro aja dech. Nanti masuk ke arah kiri (selatan), masyarakat lebih familiar dengan sebutan jalan menuju dusun Muruni. Sebetulnya jalur itu melingkar, nanti tembusannya juga sama yaitu pertigaan masjid di kampung padat penduduk. Sehingga jika mau ke Dusun Purung jangan sampai belok apalagi masuk gang. Artinya blokers lurus terus sampai melewati jembatan kali kening. Jalur bekas kereta api akan terlihat. Nah baru Blokers memasuki area persawahan yang menawan.

Gunung Purung Jatirogo memiliki pemandangan yang masih alami. Dengan warna hijau-hijauan yang berhamparan. Banyak para pengunjung yang memanfaatkan momen sepesial bersama teman dan kerabatnya di bukit nan elok yang masih tersembunyi ini.

“Sangat menarik. Apalagi di bawahnya ada aliran sungai yang terbentang menambah indahnya panorama,” ujar salah satu pengunjung, Nurin (24) kebada bT (sapaan akrab bloktuban.com), Sabtu, (16/7/2016).

Pengunjung lain, Fitri (19) mengatakan, kalau sore hari justru lebih menarik. Biasanya muda-mudi menikmati senja bersama sambil berwisata foto. “Latar belakangnya asyik banget. Ada sawah, sungai, dan aktivitas para petani menjadi pelengkap indahnya gunung purung,” tutur gadis alumni SMK Singgahan Tuban.[rof/col]