Syeikh Abdullah Asyari, Guru dari Putra Hayam Wuruk

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Sunan Bejagung Lor atau Syeikh Abdullah Asyari merupakan wali Allah yang sangat berpengaruh bagi kehidupan Kusumawardhani, seorang putra dari Raja Majapahit keempat yaitu Hayam Wuruk.

Sunan Bejagung Lor merupakan wali Allah yang sangat hebat dalam menyebarkan ajaran agama islam, dan beliau adalah anak dari Syeikh Jumadil Kubro yang masih keturunan darah dari Yaman Timur tengah.

Dalam menyebarkan agama islam di tanah jawa, Bejagung Lor mempunyai kisah yang amat sangat menantang. Sebab, dia harus mengajari ilmu agama islam kepada Kusumawardhani, putra dari Hayam Wuruk. Bagaimana tidak menantang, saat itu bisa dilihat bagaimana corak kerajaan di abad XIII Masehi.

bejagung-lor-2

Seluruh kerajaan saat itu memeluk agama hindu budha dalam pemujaannya kepada sang pencipta, namun hal itu tidak berlaku bagi Putra Hayam Wuruk yakni Kusumawardhani. Dengan rasa penasarannya terhadap ajaran islam, membuatnya harus mencari guru untuk mempelajarinya. Berniat belajar kepada Syeikh Jumadil Kubro (ayah dari Sunan Bejagung Lor), putra raja justru diarahkan untuk belajar agama Allah kepada Syeikh Abdullah Asyari.

Dari nasehat Syeikh Jumadil Kubro, akhirnya Kusumawardhani mencari keberadaan Sunan Bejagung Lor atau Syeikh Abdullah Asyari, untuk memantapkan belajar ilmu agama. Putra Hayam Wuruk tersebut berhasil menemukan sosok yang dicarinya di Desa Bejagung Kecamatan Semanding yang saat ini dikenal, namun dulu nama desanya adalah Mojo Agung.

Begitu bertemu dengan orang yang ia cari, akhirnya Sunan Bejagung Lor berkenan untuk mengajari putra raja tersebut tentang agama islam.

Menurut Juru Kunci Bejagung Lor, Darmawan, setelah menemukan Syeikh Abdullah Asyari, akhirnya dimulailah pembelajaran agama bagi putra raja tersebut oleh kanjeng sunan. Setiap hari selalu belajar agama islam di Padepokan atau saat ini lebih akrab disebut dengan pondok.

Lambat laun, akhirnya Kusumawardhani benar-benar menguasai ilmu agama Allah tersebut, sehingga dengan keyakinan kanjeng Sunan Bejagung, putra Raja Hayam Wuruk itu diberikan Padepokan yang sebelumnya disinggahi oleh Sunan Bejagung.

"Bejagung Lor atau Syeikh Abdullah Asyari sebelumnya berada di Bejagung Kidul, namun begitu Kusumawardhani putra Hayam Wuruk menguasai ilmu islam, maka Padepokan diserahkan kepadanya," cerita Darmawan, kepada blokTuban.com.

bejagung-lor-3

Sejak diberikan kepercayaan oleh Sunan Bejagung untuk memimpin padepokan, akhirnya diapun semakin membiasakan diri menggantikan kanjeng sunan. Akhirnya, kanjeng sunan pun menikahkan putrinya yang bernama Nyai Faikoh kepada putra Hayam Wuruk itu.

"Tak hanya menjadi murid, tapi putra Raja Hayam Wuruk itu juga praktis menjadi menantu kanjeng sunan," ujar juru kunci makam Bejagung Lor ke-9 itu.

Setelah menjadi menantu kanjeng sunan, maka dengan sepenuhnya padepokan Bejagung Kidul dipimpinnya bersama sang istri yaitu Nyai Faikoh. Putra raja tersebut berhasil mendalami agama islam dengan betul, hingga dijadikan menantu oleh kanjeng sunan.

"Dia menetap di Bejagung usai belajar agama islam, apalagi dia menikahi putri kanjeng sunan dan diberi amanah untuk memimpin padepokan," pungkasnya.

Makam Syeikh Abdullah Asyari atau Sunan Bejagung Lor berada di Desa Bejagung Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Jika ditempuh dari pusat kota Tuban, maka bisa dicapai dengan jarak kurang lebih 2 KM. [nok/rom]