Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Pemerintah Kecamatan Plumpang dalam penanganan banjir jangka panjang, akan membuang air ke Bengawan Solo. Seperti diketahui, saat ini luapan banjir yang terjadi di area sawah tidak dapat dibuang ke aliran sungai avur Kuwu.

"Ketika persawahan warga tergenang air, dengan diesel mereka menyedot air dan membuangnya ke sungai avur yang bahkan menggenangi area sawah lain. Ke depan kami berharap tidak membuang air ke avur lagi, melainkan disedot kemudian dibuang ke aliran sungai Bengawan Solo," kata Camat Plumpang, Sudarmaji.

Biaya untuk merealisasikan hal tersebut diakui Sudarmaji tidak sedikit, akan diajukkan untuk dana pusat. Yakni sekitar Rp5 miliar baru bisa tertangani.

Nantinya, lanjut Sudarmaji, air di antara persawahan yang ada di Desa Bandungrejo, Sembungrejo, Plandirejo dan Kedungrejo akan disedot ke arah bengawan solo. Kalau disedot ke sungai avur tidak mampu menampung dan tetap meluber.

"Bahkan saat musim hujan, tidak hanya dari sungai avur saja yang meluber, tetapi aliran sungai yang berasal dari sendang Beron meluap juga," terang mantan Camat Grabagan ini.

Sudarmaji menegaskan, dalam jangka pendek air masih dibuang dengan tenaga diesel. Tapi jangka panjang akan diusulkan ke pemkab.

"Karena plumpang merupakan lumbung padi. Jangan sampai di tahun mendatang mengulangi kejadian di tahun 2015, yaitu hampir seluas 80 hektare tanaman padi puso atau gagal panen," [dwi/ito]