Manfaatkan Burung Hantu Sebagai Pengendali Hama Tikus

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Sejumlah petani di Kecamatan Plumpang memanfaatkan burung hantu atau masyarakat menyebutnya kokobeluk untuk mengendalikan hama tikus.

Camat Plumpang, Sudarmaji mengatakan, pengembangbiakan burung membantu meringankan petani dalam menjaga tanaman dari serangan hama tikus. Petani tidak perlu menggunakan setrum listrik yang malah bisa membahayakan diri.

"Memelihara burung hantu terbilang mudah, yang penting dikasih rumah. Sifat burung hantu seperti halnya manusia, kalau rumahnya di situ ya akan di situ terus, dan tidak kemana-mana," ungkap mantan Camat Grabagan tersebut.

Saat ini, lanjut Sudarmaji, sekitar sepuluh desa yang sudah mengembangkan pembasmi hama tikus dengan burung hantu. "Di sepanjang jalur selatan terutama, dari Desa Kedungsoko, Klotok dan sekitarnya sebagian petani mendirikan rubuha atau kadang burung hantu di tengah petak sawah," terangnya.

Penuturan dari salah seorang petani warga Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Herianto, populasi burung hantu sudah lumayan banyak saat ini. Membasmi hama dengan cara alami lebih aman dari pada menggunakan obat ataupun setrum.

"Kalau membasmi hama menggunakan obat akan merusak lingkungan, apalagi menggunakan setrum lebih membahayakan diri sendiri," kata Heri.

Di beberapa titik, tepat di tangah petak sawah berdiri tiang atau masyarakat menyebut cagak. Diatas terdapat bangunan rumah kecil, lengkap dengan atap. Itulah yang disebut rubuha, tempat burung hantu membiak dan membantu petani membasmi hama tikus. [dwi/rom]