Musim Penghujan Tiba, Tembakau Layu dan Mati

Reporter: Ahmad Syahid

blokTuban.com- Memasuki musim penghujan ini, curah hujan mulai rutin mengguyur Kabupaten Tuban dan daerah sekitarnya. Dampak hujan ini ternyata membawa petani tembakau di Kecamatan Parengan merugi. Sebab, tembakau yang ia tanam ini sudah waktunya memanen. Namun karena curah hujan tinggi sudah mengguyur, maka tembakau mereka mulai layu dan mati.

Dari pengakuan salah satu petani di Kecamatan Parengan, Murdianto (40), dia menaksir per hektar tembakau bisa mencapai 4 juta rupiah. Sebab, biasaya bisa memanen hingga berkali-kali, musim ini baru memanen satu kali sudah layu dan mati tembakaunya. Sehingga tidak laku lagi. "Banyak petani yang langsung membajak sawahnya meskipun masih ada tembakaunya," ungkapnya.

Murdianto mengaku memiliki lahan 2 Ha yang ditanami tembakau. Kalau dihitung biaya tanam dan perawatanya, dia menderita kerugian sekitar 8 juta rupiah. Kejadian ini tidak dialami Murdianto semata. Namun juga dialami banyak petani tembakau lainya yang terlambat tanam.

Warga Desa Ngawon, Kecamatan Parengan,  Sarimo (45) juga merasakan hal yang sama. Dia mengaku rugi sekitar 4-5 juta rupiah. Sebab lahanya 1 Ha lebih dan biaya perawatanya mengambil orang, tidak ditangani sendiri.

"Petani ya gini mas, semakin sulit, sering merugi. Tapi kalau tidak tanam ya mau kerja apa lagi? Seharusnya ada tim penyuluh dan pemerintah yang membantu kami," ujar Sarimo kepada blokTuban.com. [hid/ito]