Melangkah Lebih Baik, Daripada Seribu Kali Berfikir

Reporter: Ahmad Syahid

blokTuban.com - Berperawakan tinggi, kalem dan murah senyum, begitulah saat kali pertama kita jumpa dengan Camat Bangilan, Sartono. Pria kelahiran Ponorogo, 19 Oktober 1962 tersebut menjadi camat Bangilan mulai tahun 2013. Namun pihaknya sudah mengetahui bagaimana kondisi masyarakat dan potensi di tiap-tiap kecamatan se-Kabupaten Tuban.

Pasalnya, sebelum menerima amanah sebagai camat, dirinya sudah lama berjibaku di Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Tuban. Bahkan pernah menjadi Kepala Bidang (Kabid) Usaha Ekonomi Desa (UED) di Bapemas selama 5 tahun lebih.

Dalam mengemban amanah sebagai Camat Bangilan, Sartono butuh waktu untuk menyesuaikan lingkungan, terutama rekan kerjanya se-kantor dan instansi-instansi, maupun lembaga yang terkait. Pada prinsipnya, sejak memimpin Kecamatan Bangilan, Ia lebih mengedepankan kesolidan dan kerjasama dari semua elemen, untuk membangun desa dan daerah yang lebih baik lagi.

Sejak dalam kepemimpinannya, Sartono berhasil menjadi pucuk pimpinam yang patut dicontoh oleh pemimpin lainnya. Pihaknya berhasil secara bertahap mendapat penghargaan dari Bupati Kabupaten Tuban, bahkan Ia menjadikan pengalamannya untuk direplikasikan di lingkungan Kecamatan Bangilan.

Pada tahun 2013, mendapat penghargaan Pembayaran PBB tercepat nomer 3, selanjutnya pada tahun 2014 dan 2015 pihaknya mendapat penghargaan Pembayaran PBB tercepat nomer 2. Bahkan pada Tahun 2015 ini, Kecamatan Bangilan mendapatkan Juara 1 Lomba Semarak Kebangsaan.

"Ya Alhamdulillah mas, berkat kerjasama tim dan kesolidannya, sehingga kami bisa selalu berbenah menuju yang terbaik," ujarnya kepada blokTuban.com.

Untuk membangun Bangilan yang lebih produktif, Sartono akan mengawal berdirinya Badan Usaha Milik Desa (BumDES) di 14 Desa se-Kecamatan Bangilan. Selanjutnya dalam menjaga kekondusifan daerahnya, ia selalu mendahulukan kepentingan umum daripada dirinya, maupun kelompok tertentu. Oleh karenanya, ia sering berkomunikasi intens dengan berbagai elemen, mulai dari organisasi Pencak Silat yang ada di Bangilan, mempertemukan forum dialog antara Umaro' dan Ulama', serta sering ke desa-desa untuk bersilaturahim langsung kepada masyarakat.

Di Bangilan, masyarakat yang beraneka ragam tidak menjadi problem berat dalam urusan persatuan menurut Sartono. Sebab, setiap tahunnya pasti ada silaturahim para ketua dan anggota organisasi silat se-Kecamatan Bangilan. Sehingga, mereka bisa harmonis dan saling menghargai prinsip ajarannya, dirinya yang termasuk pelopor dan inisiator berlangsungnya acara tersebut.

Sedangkan gaya masyarakat Bangilan menurutnya hampir seperti metropolis. Ada yang modernis dan ada pula yang masih tradisionalis. Bahkan penduduk Bangilan yang non muslim pun juga banyak, dan mereka semua tetap ia rangkul bersama.

"Pada intinya kita harus membangun kebersamaan yang lebih baik lagi, karena kita bekerja untuk ibadah, bukan untuk mencari masalah," ujarnya kepada bT, sebutan blokTuban.com.

Untuk menunjang perekonomian warga, mayoritas penduduk di Bangilan adalah petani dan wiraswasta. Pihaknya sekarang lagi konsen untuk mencarikan solusi tanaman yang cocok untuk kultur tanah di Bangilan yang berada di wilayah selatan. Sebab disana termasuk tadah hujan, harapanya petani tetap produktif dan bisa berhasil mengelola pertaniannya.

Saat ini pula, pihaknya lagi mendesain untuk mendorong warga meningkatkan produksi home industri, antara lain pembuatan makanan ringan, kucur khas Bangilan dan gapit Ngrojo yang sudah terkenal. Sehingga bisa memperkerjakan para ibu-ibu sekitar. "Pada intinya kita harus melangkah, tidak ada salahnya mencoba, kalau hanya sebatas fikiran saja, maka akan percuma, sesuai prinsip saya, yaitu melangkah akan lebih baik, daripada hanya berfikir meskipun seribu kali itu," pungkasnya kepada blokTuban.com. [hid/mu]

Sekilas Profil Camat Bangilan:
Nama      : Drs. Sartono
Istri        : Hartati, AMd. Kep.
Anak       : 1. Riska S.KP.
                   2. Ilham M.D.
Alamat    : Desa Kedung Waras, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan.