Awalnya Takut, Sekarang Sudah 150 Lebih

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Ada yang menarik saat aksi penutup dalam rangka HUT Marinir ke 70 di Kabupaten Tuban. Sebab, aksi terjun payung membuat warga berbondong-bondong ke Alun-alun Kota Tuban. Lebih menarik lagi, dari tujuh anggota pasukan penerjun payung, salah satu diantaranya putra Bumi Wali, sebutan Kabupaten Tuban.

Ia bernama Supiyono (35) asal Desa/Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Keberadaannya menambah kebanggaan warga yang jumlahnya ribuan di seputaran Alun-alun. Sebab, Kabupaten Tuban juga tengah memperingati Hari Jadi yang ke 722.

Setelah terjun payung selesai, blokTuban.com sempat berbincang-bincang dengan Mas Supi, panggilan akrabnya. Ia sekarang bertugas di Kota Surabaya, sebagai Pasukan Khusus Batalion Intai Amfibi I, Korps Marinir Surabaya.

Terhitung sejak 15 tahun lalu, Mas Supi bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tahun 2007 ia memulai kiprahnya di pasukan terjun payung. "Awalnya merasa takut, tapi ya itu wajar karena manusiawi," katanya mulai cerita.

Sempat takut, namun rasa itu tidak berlangsung lama. Sebab, dengan pantang menyerah, Mas Supi selalu belajar. Dengan telaten, ia terus menggeluti terjun payung dan ternyata lama-kelamaan mengasyikkan. Sampai saat ini, sudah lebih dari 150 atraksi terjun payung ia jalanilakoni.

"Saya selalu berusaha belajar lebih serius dan tidak pantang menyerah," sambungnya.

Menjadi anggota TNI, menurutnya merupakan cita-cita luhur yang sejak remaja diidamkannya. "Saya memilih profesi TNI karena ingin mengabdi pada Negara dan Bangsa," ungkapnya.

Satu hal yang selalu dipegang teguh Supiyono dalam menjalani setiap hal dalam hidup, terlebih yang berkaitan dengan profesi, ialah terus konsentrasi. Selain itu juga latihan secara intensif untuk mencapai hasil yang maksimal. [dwi/mad]