Skip to main content

Category : Tag: Tin


Masih Proses Administrasi, DD di Tingkis Belum Cair

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dan Keluarga Berencana (DPMD dan KB) Tuban mengakui pencairan dana desa (DD) di Desa Tingkis, Kecamatan Singgahan molor. Pasalnya proses administrasi belum rampung.

Pertama Kali Atlet Tinju Tuban Ikut Popnas

Atlet muda tinju asal Tuban digadang yang pertama akan mengikuti seleksi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas), mewakili Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Kebakaran di Kablukan Diduga Akibat Korsleting Listrik

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas Kepolisian, kebakaran rumah milik Maftuchin (38), warga RT 03 / RW 02, Desa Kablukan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban diduga kuat dari hubungan arus pendek listrik.

Hari Ini, SDN Pucangan 1 Peringati Hari Kartini

Hari ini, Sabtu (22/4/2017) Sekolah Dasar (SD) Pucangan 1 Kecamatan Montong menggelar kegiatan peringatan Hari Kartini. Hal itu dikarenakan pada (21/4/2017) kemarin, SDN Pucangan 1 menggelar kegiatan Isro' Mi'roj.

Hari Kartini, Pegawai Puskesmas Senori Pakai Kebaya

Setiap tanggal 21 April, warga Indonesia memperingati hari Kartini. Beberapa organisasi, badan, instansi, dan berbagai macam perkumpulan biasanya mengisinya dengan aksi atau diskusi yang mendudukkan Kartini sebagai simbol perjuangan kesetaraan dan emansipasi. Tidak terkecuali, seperti yang dilakukan pegawai di Puskesmas Senori, Tuban.

Hari Kartini

SDN Montongsekar 1 Gelar Pawai Keliling dan Lomba

Peringatan Hari R. A Kartini yang jatuh pada 21/4/2017, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Montongsekar 1, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban mengadakan kegiatan pawai keliling dan berbagai macam perlombaan.

Kartini, Kyai Sholeh Darat dan Kitab Tafsir Faidhur-Rohman

Setiap tanggal 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Peringatan yang merujuk pada lahirnya Raden Ajeng Kartini, 21 April 1879. Kartini hidup pada zaman ketika kekuatan budaya masyarakat sangat permisif memandang perempuan. Zaman ketika budaya feodalisme dan patriaki masih dijunjung tinggi di bumi Nusantara. Zaman ketika  perempuan harus menanggung “double colonisation” (Kirsten Holst Petersen & Anna Rutherford, Beginning Postcolonialism, 2008). Penjajahan dari bangsa asing dan penjajahan dari bangsa sendiri yakni budaya patriaki.