Tragedi Perahu Nahas Santri Langitan
Pencarian 7 Santri Dilanjutkan Hari Ini
Pencarian 7 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan yang tenggelam ketika menyeberang di Bengawan Solo pada Sabtu (8/10/2016) kemarin dilanjutkan pagi ini.
Pencarian 7 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan yang tenggelam ketika menyeberang di Bengawan Solo pada Sabtu (8/10/2016) kemarin dilanjutkan pagi ini.
Pencarian tujuh santri ponpes Langitan yang tenggelam terus dilakukan. Tim penyelamat gabungan yang terdiri dari BPBD Tuban dan Lamongan, serta Polres Tuban terus melakukan pencarian di sungai penyebrangan antara Widang Tuban dengan Babat Lamongan.
Pencarian korban santri Langitan Kecamatan Widang yang tenggelam di sungai penyebrangan Widang-Babat, Jumat (7/10/2016) dimungkinkan akan mengalami kesulitan. Sebab, akhir-akhir ini sering terjadi hujan yang berpengaruh terhadap arus sungai bengawan solo.
Tenggelamnya 7 santri ponpes Langitan Kecamatan Widang Kabupaten Tuban, di sungai penyebrangan Widang-Babat, Jumat (7/10/2016) membuat proses evakuasi lebih ekstra. Evakuasi 7 korban santri tenggelam akan dilakukan oleh dua instansi dari BPBD gabungan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban menengarai bahwa perahu terbalik yang menyebabkan 7 santri tenggelam dikarenakan kelebihan muatan penumpang (Over Kapasitas).
Perahu rakit penyeberangan Bengawan Solo yang ditumpangi sekitar 25 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Tuban, terbalik sekitar pukul 08.00 WIB, ketika berada di Dusun Tambahan, Desa Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Sampai detik ini, ada 7 santri yang belum berhasil ditemukan dan diduga tenggelam ketika mencoba menyeberangi sungai yang juga menjadi perbatasan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan.
7 santri ponpes Langitan Widang, Kabupaten Tuban tenggelam di sungai penyebrangan Widang-Babat, tepatnya Dusun Tambahan Desa Banaran Babat, Jumat (7/10/2016) pukul 08.00 WIB.
Pencarian Raharjo (46), nelayan asal Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, yang hilang di laut utara ketika berangkat melaut pada Rabu (7/9/2016) kemarin, dilanjutkan pagi ini, Kamis (8/9/2016).
Tim 1 Search and Rescue (SAR) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan pencarian nelayan tenggelam dari pukul 07.00 sampai pukul 14.00 di laut utara Tuban. Pencarian tahap pertama belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
<h2 class="title" style="font-size: 16px; color: #1443a0; margin: 0px; padding: 2px 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #000000; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; font-weight: normal;">Satu nelayan asal Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Rokim (31) sudah ditemukan setelah perahu yang digunakan berlayar tenggelam akibat dihantam gelombang.</span></h2>