Sebanyak tiga siswa mengikuti ujian nasional SMA Sederajat di lapas Tuban pada Senin (4/4/2016). Berbeda dengan anak-anak SMA Sederajat lainnya yang melaksanakan ujian pada hari ini, ketiga siswa tersebut terlihat tetap semangat mengerjakan soal ujian Bahasa Indonesia dan Geografi pada hari ini meski dalam keadaan masa penahanan di dalam Lapas Tuban.
Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi Siswa SMA Sederajat, sebab pada Senin (4/4/16) telah dilaksanakan ujian nasional di mana ujian tersebut akan menentukan nasib para siswa SMA ke depannya. Jika pada umumnya ujian di laksanakan di sekolah masing-masing, namun berbeda dengan ketiga siswa yang melaksanakan ujian nasional di Lapas Tuban. Ketiga Siswa yang melaksanakan ujian di Lapas adalah FT, ANMA, dan AMS.
Sebagian SMA/SMK di Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban tidak bisa menggelar Ujian Nasional (UN) secara mandiri. SMK Dwi Sakti jurusan akuntansi misalnya, yang terpaksa menginduk atau menggabung ke sekolah lain, karena berbagai alasan. Salah satunya karena jumlah peserta UN yang minim.
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kali ini belum merata di seluruh sekolah di Kabupaten Tuban. Tercatat saat ini baru 14 sekolah pada tahun ini melaksanakan UNBK.
Pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat berlangsung mulai hari ini, Senin (4/4/2016). Guna memantau jalannya UN, Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Noor Nahar Husein mengunjungi tiga sekolah yang berada di lingkup Kecamatan Tuban kota.
Polsek Montong beserta Kepala UPTD Disdikpora Kecamatan Montong memberikan pembekalan saat akan mendistribusikan Naskah Ujian Nasional (UN) SMA Sedrajat.
Nasib nahas menimpa warga asal Kecamatan Tuban yang hendak menikmati libur di Kecamatan Rengel. Diduga kecelakaan tunggal yang terjadi lantaran rem mobil mengalami blong, Minggu (3/4/2016) pukul 08.00 WIB.
Jelang Ujian Nasional (UN) yang akan siselenggarakan pada hari Senin (4/4/2016), Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Manshuri Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban lakukan doa bersama, Sabtu (2/4/2016).
Laporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak (WP), Pajak Penghasilan (PPh) yang diketahui memiliki batas akhir tanggal 31 Maret 2016, kembali diperpanjang satu bulan kedepan, bagi WP yang melaporkan SPT menggunakan e-filing, tidak dianggap terlambat. Akan tetapi laporan SPT secara manual sebaliknya, dapat dikenakan sanksi.
Laporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) wajib pajak penghasilan (PPh) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tuban, hingga akhir Maret 2016 mencapai 95 persen. Bagaimana sisa yang belum melaporkan SPT Tahunan mereka? Tidak perlu khawatir, lantaran pelaporan SPT Tahunan bakal diperpanjang hingga 30 April 2016 mendatang.