Sebagai pecinta sepak bola juga fans berat Persebaya Surabaya, Bonek Mania tak melulu total dan unjuk gigi pada laga-laga pertandingan saja. Bencana alam yang belakangan ini mengguncang wialayah Palu dan Donggala Sulawesi Tengah pun menggerakkan langkah kaki dan hati para Bonek di Tuban selatan untuk peduli sesama.
‎Pencairan dana program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dimiliki oleh setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Soko, bisa dilayani penuh oleh pihak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dalam rangka memperkokoh tali silaturahim antar anggota Pencak Organisasi (PO) se-Kecamatan Soko dan bersosialisai tentang silat kepada masyarakat, segenap warga dan Pe‎ngurus PO Ranting Soko mengadakan latihan bersama di lokasi Wisata Sendang Gede Jegulo, Kecamatan Soko.
Saat ini, program sosialisasi tentang penggunaan Dana Desa (DD) yang 30 persen dipuruntukkan pada segi ketenagakerjaan masih dalam tindak lanjut pembenahan. Namun, pihak kecamatan memastikan program tersebut akan terlaksana dengan baik.
Ratusan yatim/piatu di Kecamatan Bangilan berbondong-bondong memadati pendopo kecamatan Bangilan siang ini, Kamis (22/3/2018). Mereka berbaur membanjiri lokasi untuk menerima bantuan sosial Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) UPK Mandiri Sejahtera Bangilan.
Komunitas atau klub motor Yakuza Indonesia Black Ninja Bojonegoro menyalurkan bantuan sosial di Puskesmas Bangilan, Kabupaten Tuban, Minggu (11/2/2018). Bantuan sosial itu disalurkan kepada penderita gizi buruk asal Desa Banjarworo, Supi (45).
Nasib sial dialami Joko S, warga Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Sebab, dirinya tertipu oleh bisnis properti (perumahan) bodong yang dilakukan Suko Cahyono warga Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan Kota Tuban.
Tim Pengangkatan Perangkat Desa Bringin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban melaksanakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaksanaan Ujian Perangkat Desa, Jumat (8/12/2017).
Menjadi seorang yang aktif dalam berorganisasi seperti perguruan silat, tak lantas hanya mementingkan diri dan kepentingan organisasinya sendiri.
Potensi risiko keamanan dapat terjadi di setiap rantai suplai pangan. Sehingga upaya agar pangan tetap aman dan bermutu, hendaknya dilakukan secara komprehensif dan terus menerus.