Banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban, menyebabkan kerugian di berbagai sektor. Mulai kerugian dari sektor pertanian, sampai kerugian akibat adanya fasilitas umum yang rusak.
Perusahaan semen baru yang akan ikut bermain di Bumi Wali sebutan Tuban, PT Abadi Cement, mulai mengajukan penggunaan kawasan hutan yang ada di kabupaten setempat.
Kabar sedap mulai terdengar ditelinga pecinta sepakbola Persatu Tuban. Ronggo Mania, suporter loyal Persatu Tuban, bersiap-siap menyambut kehadiran pelatih baru, Mursyid Efendi, yang dikabarkan akan siap merumput di stadion Loka Jaya, bersama punggawa Persatu. Adanya kabar tersebut, blokTuban.com menggali informasi lebih akurat dari manajer Persatu, Fahmi Fikroni.
Hari ini Senin (22/2/2016), pukul 21.00 WIB, telah dilaksanakan perayaan Cap Go Meh atau tutup tahun baru Imlek, di klenteng Tjoe Ling Kiong yang berada di utara Alun-alun kota Tuban. Seperti biasa, dalam Perayaan Cap Go Meh maka akan dilaksanakan sembahyang, seperti perayaan Imlek sebelumnya.
Memiliki luas area 1.905 kilometer persegi (Km²), Kabupaten Tuban tercatat memproduksi sampah sebanyak 170 kubik setiap hari. Sampah yang ada berasal dari organik atau dapat diurai dan sampah anorganik atau sulit diurai.
<span class="Apple-converted-space"> </span>Petugas dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban melakukan penanganan sementara, terkait keberadaan lubang di tengah Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Kabupaten Tuban, Senin (22/2/2016). Sebelumnya, warga menancapkan sebatang pohon pisang di lubang jalan. Selain itu, juga menaruh tempat sampah di sisi lain, karena jalan di lokasi yang sama juga bergelombang. Terlihat polisi tengah menambal lubang di Jalur Pantura.
Tahun baru imlek telah sampai pada puncaknya. Seperti biasa, menjadi sebuah tradisi jika dalam penutupan tahun baru imlek, atau yang biasa disebut dengan Cap Go Meh ini akan ada acara seperti ramah tamah bagi warga tionghoa, sehingga akan bisa menciptakan susasana hikmat dan menambah keakraban sesama umat.
Selama beberapa pekan terakhir, sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban diterjang banjir. Mulai dari luapan Bengawan Solo, luapan Avur, ataupun berasal dari banjir bandang.
Lagi-lagi pohon pisang dipergunakan sebagai simbol kerusakan jalan. Kali ini, pohon pisang dengan tinggi sekitar 1 meter tampak tertanam di Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Kabupaten Tuban.
Dua sekolah yang ada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, terpaksa libur dari aktivitas belajar mengajar karena banjir, Senin (22/2/2016). Sekolah yang terpaksa meliburkan siswa-siswinya adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Desa Mandirejo, dan Raudlatul Athfal (RA/setingkat TK) Desa Mandirejo. Pantauan di lapangan, bangunan dua sekolah ini tergenang sampai 70 centimeter dan air sampai naik ke lantai kelas. Anak-anak yang awalnya berangkat sekolah dengan telanjang kaki karena harus menerjang banjir, harus kembali ke rumah dan tidak jadi belajar, lantaran banjir masuk area sekolah.