Penderita ODGJ di Tuban Naik, Plumpang Tertinggi
Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Tuban hingga akhir bulan Mei 2020 mengalami kenaikan dari tahun 2019 lalu.
Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Tuban hingga akhir bulan Mei 2020 mengalami kenaikan dari tahun 2019 lalu.
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban bergerak cepat melakukan pemeriksan Rapit Test massal terhadap 110 pedagang di Pasar Bongkaran dan Pasar Baru Tuban, Rabu (13/5/2020) dini hari.
Pemerintah Kabupaten Tuban telah memutuskan penutupan sementara untuk seluruh wisata religi di Bumi Wali. Kebijakan penutupan wisata religi ini, tertulis dalam surat yang ditandangani Sekda Tuban, Budi Wiyana mulai 18 Maret 2020.
Semua pedagang yang kios dan losnya habis terbakar, dalam waktu dekat bakal ditampung di kios sementara. Intruksi Bupati Tuban Fathul Huda tersebut, disampaikan kepada intansi terkait usai meninjau Pasar Baru, Rabu (4/3/2020).
SM (50) warga Desa Siding, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban harus menjalani perawatan tim medis rumah sakit lantaran babak belur usai pukuli tetangga desanya sendiri menggunakan balok kayu.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, tercatat pada tahun 2019 ada 62 penderita ODGJ yang dipasung, 33 diantaranya telah dilepaskan.
Terkait dengan masih adanya pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung, tentunya ini merupakan tugas bersama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penanganannya.
Satu hari pasca Hari Raya Idul Adha 1440 H. Sejumlah penjual daging sapi di Pasar Baru Tuban masih banyak yang libur, Senin (12/8/2019).
Angka pengangguran terbuka di Tuban kini hanya 2.83 persen. Jumlah tersebut terbilang rendah karena di bawah standar International Labour Organization (ILO) yaitu
Memanfaatkan peluang usaha saat musim mudik, pedagang musiman yang berada di jalur pantai utara (pantura) sudah mulai menjajakan daganganya, namun tahun ini lebih sepi dari tahun sebelumnya.