Sekda: Penghasil Tembakau, Tuban Terima Banyak Manfaat
Kabupaten Tuban sejak tiga tahun lalu, terhitung mulai tahun 2013 menyandang dua status di bidang cukai. Yakni, Tuban menjadi penghasil tembakau dan penerima dana cukai tembakau.
Kabupaten Tuban sejak tiga tahun lalu, terhitung mulai tahun 2013 menyandang dua status di bidang cukai. Yakni, Tuban menjadi penghasil tembakau dan penerima dana cukai tembakau.
Dana Bagi Hasil (DBH) Cukai Tembakau di Kabupaten Tuban ditentukan sebesar 50 persen, dana tersebut diperuntukan untuk pendanaan kegiatan seputar pertanian tembakau.
Kabupaten Tuban selama ini dikenal akan berlimpahnya pohon aren yang memiliki daun berjuluk lontar. Daun lontar dari kaca mata Badan Sertififikasi dan Profesi Jawa Timur (BSP Jatim) dapat dijadikan bahan packaging atau kemasan yang segera perlu dipatenkan.
Cuaca Buruk yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah pesisir Pantura, membuat sebagian besar nelayan di Kampung Bulu, Kecamatan Bancar enggan melaut. Hal itu hampir dialami oleh semua nelayan di wilayah tersebut.
Usai menyelasaikan program kartu nelayan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban akan melaksanakan program asuransi nelayan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Keosma yang berada di bawah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dicanangkan akan memiliki trauma centre dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan menyusul meningkatnya kasus kecelakaan di kebupaten setempat.
Omzet per bulan usaha kerajinan Batik Cap Kombinasi yang digeluti warga Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban sejak dua setengah tahun lalu mencapai jutaan rupiah.
Kabupaten Tuban yang sebagian wilayahnya berbatasan dengan sebelah utara laut Jawa ini memiliki potensi dalam penghasil ikan laut.
Gelombang tinggi dan angin kencang terjadi di laut utara, termasuk di kawasan laut utara Kabupaten Tuban. Keadaan ini, diprediksi akan berlangsung selama dua hari ke depan.
Memiliki daerah yang berbatasan langsung dengan laut jawa sebelah utara, sudah barang tentu masyarakat daerah tersebut ada yang berprofesi sebagai nelayan. Kabupaten yang dikenal dengan sebutan Bumi wali ini, tercatat memiliki 20.361 warga yang berprofesi sebagai nelayan.