
Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com – Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban terus memperkuat perannya sebagai kampus berdampak bagi masyarakat. Sabtu (30/8/2025), kampus ini menghadirkan Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Jarot Indarto, dalam gelaran Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SNasPPM) X di Aula Rektorat lantai 2.
Kehadiran Bappenas menjadi penanda pentingnya sinergi antara dunia akademik dan pemerintah, terutama dalam upaya mendorong kemandirian pangan. Seminar yang mengusung tema “Transformasi Pendidikan Tinggi Melalui Kampus Berdampak untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Kemandirian Pangan” juga dihadiri ilmuwan nasional dan tokoh pendidikan, antara lain Luky Praditya serta Prof. Suryani.
Rektor Unirow, Warli, menegaskan bahwa isu pendidikan dan ketahanan pangan saling berkaitan erat dengan kondisi bangsa saat ini.
“Selain pendidikan, kita butuh kemandirian pangan untuk mengentaskan kemiskinan,” ujarnya.
Senada, Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas, Jarot Indarto, menyebut ketahanan pangan sebagai isu strategis nasional. Menurutnya, perguruan tinggi, termasuk Unirow, memiliki peran vital dalam mendukung target pembangunan pemerintah.
“Di pemda juga butuh pendampingan dan asistensi dari perguruan tinggi. Harus tahu di Tuban target kecukupan pangan berapa, petaninya berapa. Karena di daerah sekarang sedang menunggu pendampingan,” tegas Jarot, sembari membuka peluang magang bagi mahasiswa Unirow di Kementerian PPN/Bappenas.
Sementara itu, mantan Koordinator Fasilitasi Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Luky Praditya, menyoroti indeks daya saing daerah (IDSD) Tuban yang masih berada di angka 3,37.
“Tingkat pendidikan Tuban sebenarnya sudah merata, tapi angkanya masih tertinggal dari Magetan yang IDSD-nya 3,78. Ini bisa ditingkatkan dengan update data kependudukan,” jelasnya.
Pakar pendidikan Universitas Negeri Surabaya, Prof. Suryani, menambahkan bahwa kesenjangan kualitas pendidikan di Tuban relatif sudah teratasi.
“Pendidikan di Tuban sudah baik, tidak ada masalah untuk infrastruktur, tenaga kependidikan, dan digitalisasi. Internet sudah masuk di mana-mana,” ungkapnya.
SNasPPM X Unirow tahun ini diikuti 200 pemakalah dari dosen, mahasiswa, hingga kalangan umum. Kegiatan tahunan ini bertujuan menghimpun sekaligus mendiseminasikan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat, serta memperkuat kolaborasi dunia akademik dengan berbagai sektor strategis, khususnya dalam bidang ketahanan pangan.[rof]