Skip to main content

Category : Kolom


Ramadan Perspektif Sosial

RAMADAN adalah bulan istimewa. Saking istimewanya hingga terminologinya bisa diuraikan dalam perspektif apapun. Salah satunya adalah dari dimensi sosial, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1994:958), memiliki arti berkenaan dengan masyarakat.&nbsp;<br />Bagi penulis, bulan ramadan memiliki sesuatu yang unik bila tinjauannya dari perspektif sosial. Yakni, lahirnya rasa persamaan di antara sesama, umat yang makan dan berpuasa di waktu yang sama. Terlebih dalam perspektif sosial, kita juga bisa melihat hal-hal yang bisa menumbuhkan spirit secara komunal, menyeluruh dan dilakukan banyak orang serta menghadirkan massa kala bulan ramadan. Hal itu bisa dilihat pada hal-hal berikut:

Cerdas Menjual dan Membeli dalam Online Shopping

Di zaman modern ini, kemajuan teknologi semakin memanjakan umat manusia. Segala bentuk kemudahan telah tersedia dalam melakukan segala aktivitas manusia. Dahulu, salah satunya aktivitas perdagangan sangat dibatasi ruang, waktu, tempat dan lain sebagainya, namun semua itu kini dapat terlewati. Dengan memanfaatkan gadget yang difasilitasi internet, keterbatasan-keterbatasan kini tak lagi menjadi penghalang setiap insan untuk melaksanakan jual beli.

Belajar Wira’i di Era Banjir Informasi

Hidup ini berubah cukup pesat. Internet membuat perubahan makin cepat saja. Dulu, era tahun 90 an informasi tentang apapun, hanya bisa diperoleh dari sumber terbatas. Kita dapat informasi dari radio atau televisi dengan jumlah informasi yang masih bisa dihitung. Tapi kini, informasi bisa datang tiap detik, selalu berubah, tumpang tindih, seakan tak terbatas.

Mengkarakterkan Remaja Masjid

Pemandangan calon anggota baru Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (Risma-JT) sedang melaksanakan pengabdian (baca: KKN untuk Mahasiswa) dalam bentuk kamping ke beberapa masjid &ndash;di Semarang&ndash; sungguh patut untuk diapresiasi.

Full Day School Akan Bubarkan Madrasah Diniyah

Keputusan yang dilontarkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan baru Prof. Dr. Muhadjir Effendy tentang Full Day School (FDS) menuai kontroversi dan membuat gaduh di masyarakat. Nantinya kalau gagasan ini diterapkan, selama seharian penuh, siswa akan berada di bangku sekolah. Tujuannya menurut menteri Muhajir Effendy adalah untuk membentuk karakter siswa. Alasan lain, karena ketika siswa pulang lebih dini, pergaulan siswa tidak terkontrol kedua orang tua sibuk bekerja dan baru pulang sore hari. Akibatnya, siswa bebas keluyuran di luar rumah dan akan melakukan banyak perbuatan negatif tanpa ada pengawasan dari orang tua.

Al-Quran dan Nilai Luhur Pancasila

Jika di Madinah lahir konsep kepemimpinan atas dasar persatuan dan kebebasan (Piagam Madinah) yang dipelopori oleh Baginda Muhammad Saw, maka di Indonesia ada Pancasila yang mengusung prinsip Bhinneka tunggal ika (persatuan diatas perbedaan) yang dipelopori oleh Soekarno. Keduanya adalah manifestasi dari sumber hukum tertinggi Tuhan yakni Al-Quran Al-Karim yang sama-sama mempunyai visi persatuan bertahtakan keberagaman.

Pers Mahasiswa, Penolakan dan Perjuangan Eksistensinya

Medio bulan empat kemarin, April 2017, kampus UIN Sunan Ampel dihadapkan dengan kondisi percaturan politik mahasiswanya yang lumayan berkabut. Beberapa mahasiswa dari kubu selatan kurang sepakat dengan aturan Pra Pemilu Raya (Pemira) yang dibuat KPU. Karena memiliki indikasi menghalangi kubu tersebut masuk dalam partisipasi demokrasi kampus. Hal tersebut memunculkan beberapa keributan. Salah satunya bentrokan yang terjadi ketika pihak yang diuntungkan oleh regulasi&mdash;untuk tidak mengatakan se-pihak dengan golongan yang masih/sedang berkuasa&mdash;mengusung calon ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas dengan istilah kerennya Presiden Mahasiswa sedang melakukan kampanye terbuka di lingkungan kampus. Kampanye tersebut berakhir dramatis karena dibubarkan oleh mahasiswa yang kontra dengan aturan yang telah dibuat KPU. &nbsp;

Esai Minggu

Tantangan yang Menantang

&nbsp; Apa Anda senang dengan tantangan? Kalau tidak suka, saya menyarankan Anda untuk mengambil selimut dan tidurlah kembali. Itu akan menghadirkan rasa aman bagi Anda. Karena tantangan akan memacu semangat anda untuk bisa melampauinya.

Kartini, Kyai Sholeh Darat dan Kitab Tafsir Faidhur-Rohman

Setiap tanggal 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Peringatan yang merujuk pada lahirnya Raden Ajeng Kartini, 21 April 1879. Kartini hidup pada zaman ketika kekuatan budaya masyarakat sangat permisif memandang perempuan. Zaman ketika budaya feodalisme dan patriaki masih dijunjung tinggi di bumi Nusantara. Zaman ketika&nbsp; perempuan harus menanggung &ldquo;double colonisation&rdquo; (Kirsten Holst Petersen &amp; Anna Rutherford, Beginning Postcolonialism, 2008). Penjajahan dari bangsa asing dan penjajahan dari bangsa sendiri yakni budaya patriaki.

Tarik Ulur Relasi Agama dan Negara

Himbauan Presiden Joko Widodo untuk tidak mencampurkan agama dan politik yang disampaikan dalam pidatonya pada saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, menuai kritik dari beberapa tokoh politik. Pernyataan presiden tersebut dikritik tidak punya pijakan sejarah. Namun kritik itu tak menyurutkan pikiran dan langkah politik, pada saat meresmikan Masjid Arifah Istiqomah Ponpes Khalifatullah Singo Ludiro, Sukoharjo Jawa Tengah, dalam pidatonya presiden kembali mengingatkan semua elemen bangsa untuk tidak mempolitisasi agama. Presiden Joko Widodo juga mengklarifikasi bahwa tidak ada pikiran politik atau kehendak untuk memisahkan agama dan politik atau negara, namun menegaskan bahwa hubungan antara keduanya harus dijalin dalam konteks yang tepat.