15 Tahun Jualan Pentol Goreng, Pria Klotok Pertahankan Kualitas Rasa

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Saat ini sudah banyak aneka jenis makanan atau jajanan yang ada di Kabupaten Tuban termasuk pentol goreng, namun walaupun sudah banyak pesaing, Karminto (50) mampu bertahan dan tetap eksis hingga saat ini.

Hal ini dikarenakan ia tetap konsisten dengan kualitas rasa yang disuguhkan. Selain itu, ia tidak pernah mengurangi takaran porsi dari pentol goreng yang ia jual.

“Biasanya kalau telur harganya naik terus dikecilkan, kalau saya tidak,” ucapnya saat ditemui blokTuban.com pada Jum’at (24/09/2021).

Pria ramah ini sudah berjualan kurang lebih selama 15 tahun, biasanya ia berjualan pentol goreng setiap hari di depan Pasar Klotok Plumpang setiap pagi dan juga sore hari. Karminto mengaku dalam sehari bisa menghabiskan 6-7 Kilogram (Kg) telur, jika dagangan pentol gorengnya sedang ramai pembeli.

“Kalau pagi mulai jam setengah lima sampai jam tujuh, kalau sore gini ya habis Azan Ashar sampai sebelum Azan Maghrib,” jelasnya.

Walaupun dagangan miliknya terkadang tidak habis menjelang Azan Maghrib, namun ia tetap memilih pulang ke rumah karena khawatir tertinggal jemaah Salat Maghrib.

Sebelum ia memilih menetap berjualan di depan pasar, awalnya Karminto berjualan keliling desa dan juga sekolah. Namun karena banyak menerima masukan dari pelanggannya, kemudian ia memutuskan untuk berjualan di satu tempat agar para pelanggannya mudah untuk mencarinya.

Bapak dari satu orang putri ini tidak serta merta langsung berjualan pentol goreng. Ia terlebih dahulu berjualan batagor seusai berkunjung di rumah saudaranya yang ada di Jakarta dan kemudian merambah ke pentol goreng.

“Saya dulu itu waktu lihat Roma Irama terus ada orang jualan batagor lalu saya perhatikan terus, pulangnya baru saya coba,” ungkapnya.

Bahkan jauh sebelum ia berjualan batagor ataupun pentol goreng, Karminto pernah berjualan mie ayam dan terpaksa berhenti karena terlalu banyak pedagang mie ayam di daerahnya. [sav/col]