Riyadi Harapkan BUMD Terlibat Pembenihan Jagung Hibrida Tuban

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kabupaten Tuban sebagai daerah pengekspor benih jagung hibrida pertama ke luar negeri dengan sasaran Negara Thailand pada akhir 2020 lalu terus memperluas cakupan area produksi. Benih jagung hibrida yang diekspor kala itu 1.000 ton varietas JH37 dan Rk 457.

Dalam proses pembenihan jagung kedepannya, Wakil Bupati Tuban, Riyadi berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki Pemerintah Daerah terlibat. Tujuannya tak lain untuk menggenjot pundi-pundi kas daerah.

"Kami ingin BUMD terlibat di pembenihan jagung hibrida yang kini dikembangkan di Tuban selatan," ujar Riyadi kepada reporter blokTuban.com di ruang kerjanya, Senin (20/9/2021).

Riyadi yang sebelumnya sebagai Kades Maibit Kecamatan Rengel menilai penanaman jagung hibrida sangat membantu perekonomian petani. Saat ini petani dapat menjual bibit jagung, dan hasilnya bisa untung dua kali lipat.

Misalnya petani di Kecamatan Senori yang  sukses kembangkan jagung benih hibrida Rk457 hasil replikasi dari program serupa di Kecamatan Jatirogo. Benih jagung ditanam petani di kawasan persawahan tadah hujan. Didampingi oleh Dinas Pertanian dan hasil panennya dibeli langsung PT TWINN untuk diproses dan dipasarkan menjadi benih jagung di Tuban.

Petani dengan menanam jagung benih hibrida dinilai lebih untung, karena petani akan untung dua kali lipat dibanding menanam jagung konsumsi. Jagung biasa hasil panen kering gelondong (tongkol kering) dibeli kisaran harga Rp. 2,500/Kg, sedangkan jagung hibrida harga jualnya Rp. 5,000/Kg.

Diberitakan sebelumnya, perusahaan pembeli benih jagung hasil petani Tuban, Direktur PT TWINN, Rakimin menjelaskan pengembangan benih jagung hibrida di Tuban telah dimulai tahun 2019. “Ini adalah hasil rakitan putra bangsa. Kedepan akan kita tingkatkan untuk prosesing pembenihan sampai pembenihan di Tuban. Jadi dari Tuban untuk Tuban. Kita kembangkan di Kenduruan,” ungkapnya.

PT TWINN memiliki kapasitas produksi benih jagung sebanyak 2,500 ton/tahun. Sedangkan dari Tuban mampu menghasilkan 1,000 ton/tahun. Sedangkan potensi luas lahan Tuban untuk tanaman jagung sebanyak 12,000 hektar.

“Jika diambil 2,000 hektar hasilnya bisa 4,000 ton/tahun, atau setara sekitar Rp40 miliar/tahun,” tandasnya. [ali/sas]