Berdayakan Ponpes, KTNA Jatim Study Peternakan di Kecamatan Soko

Reporter : M. Anang Febri

blokTuban.com - Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Jawa Timur (Jatim), H. Eddy Purwanto bersama sejumlah anggota Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI), Sabtu (19/9/2021) sore kemarin mengunjungi sebuah peternakan besar di Kecamatan Soko.

Kedatangannya di lokasi Nurjihan Farm milik Mas Wiji tersebut, yang berada di ujung Desa Gununganyar yang sekaligus berbatasan dengan Desa Nguruan Kecamatan Soko untuk study penerapan di kalangan pondok pesantren (Ponpes).

"Untuk pemberdayaan pondok pesantren, supaya bisa lebih mandiri," kata Eddy di lokasi peternakan domba.

Ditambahkan lagi, study peternakan domba kali ini bersama pengurus pondok Nurush Shobah, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Selain bakal diterapkan di ponpes, skema peternakan juga bakal ditularkan ke masyarakat.

"Usai lulus dari pondok, bisa usaha bidang peternakan. Disana lahan sudah siap, santri sudah siap, msyarakat sudah siap," lengkapnya.

Jika dibandingkan secara geografis antara Kecamatan Soko dan Beji Pasuruan sana, Pasuruan punya peluang lebih bagus untuk peternakan domba. Sebab struktur tanah lebih subur, sehingga menjadikan pakan rumput bisa ditanam dengan melimpah. 

Harapannya setelah melakukan study peternakan domba ke Nurjihan Farm, santri pondok bisa menerapkan sistem ternak domba yang berkualitas. Mulai dari breeding, penggemukan, pengolahan pakan bernutrisi tinggi.

Di kawasan perbukitan Tuban selatan, Mas Wiji memiliki peternakan domba dengan kapasitas antara 800 hingga 1000 ekor. Lengkap dengan pengolahan pakan, serta olah organik lainnya.

"Kita terbuka untuk masyarakat yang ingin tahu tentang peternakan domba. Dari pengolahan dan menajemen pakan, dan pemanfaatan kotoran untuk olahan pupuk," ungkap Wiji kepada blokTuban.com, Minggu (19/9/2021). [feb/col]