Reaktifasi Jalur KA Tuban, Pemkab Pilih Hindari Kawasan Padat Penduduk

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com – Rencana pengaktifan jalur Kereta Api (KA) di Tuban semakin matang. Tim Bappeda terus koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terkait jalur baru.

Jalur lama milik PT. KAI yang membelah wilayah perkotaan, sementara waktu tidak diinginkan Pemkab untuk diaktifkan lagi. 

Alasannya memiliki resiko ketegangan tinggi di kawasan padat penduduk. Sesuai kebutuhan jalur transportasi KA yaitu, Jatirogo-Bancar-Tambakboyo-Jenu-Tuban Kota-Lamongan.

Selain menghindari penggusuran rumah warga, pemkab juga mengusulkan jalur KA tidak crossing dengan jalan nasional di Tuban. Dikhawatirkan bila hal itu terjadi, Tuban bertambah macet meskipun sudah ada Jalan Lingkar Selatan (JLS).

“Pemkab mintanya jalur KA tidak crossing dengan jalan nasional, untuk menghindari kemacetan” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuban, Agung Triwibowo saat ditemui reporter blokTuban.com di Gedung Pemkab Lantai 3, Kamis (9/9/2021).

Pertimbangan lain, dikatakan Agung bahwa jalur baru KA lebih efektif ditempatkan di Tuban tengah atau bersebelahan dengan JLS. Keuntungannya area tersebut bukan padat penduduk, dan akan mendorong ekonomi Tuban tengah tumbuh.

“Jika bersebelahan dengan Ring Road, akan lebih murah biayanya, menghemat waktu dan mengurangi dampak sosial. Tinggal melakukan pembebasan lahan saja” imbuh mantan Camat Merakurak.

Agung mengatakan bahwa, sesuai permintaan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa reaktiftasi jalur KA di Tuban harus dimulai tahun 2022. Bila melihat progres di lapangan, Bappeda optimis jalur KA aktif sebelum Pilpres 2024.

Sebagaimana diketahui, rencana reaktivasi jalur KA yang dimulai dari Semarang-Demak-Kudus-Pati-Rembang-Tuban-Lamongan terus dibahas. Untuk mematangkan rencana tersebut, beberapa pekan lalu, para kepala daerah dan kepala dinas dari masing-masing daerah diundang untuk mengikuti rapat koordinasi secara virtual. 

Agendanya, memberikan kesempatan kepada masing-masing daerah untuk menyampaikan pandangannya dan usulan jalur yang akan dilintasi rel KA. [ali/ono]