FPKB DPRD Kritik Kebijakan Bupati Pangkas Anggaran KONI

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Pada tahun 2022, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dijatah Pemerintah Kabupaten Tuban Rp700 juta untuk pembinaan olahraga.

Kebijakan Bupati tersebut, langsung dikritik Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban, Fahmi Fikroni usai sidang paripurna terkait kesimpulan Badan Anggaran (Banggar), Penandatanganan dan Persetujuan bersama antara Bupati dengan Pimpinan DPRD Tuban tentang KUA-PPAS APBD tahun anggaran 2022.

“Kami sangat menyayangkan dengan di keprasnya anggaran KONI yang sekarang hanya di berikan anggaran 700 juta,” kata Fahmi Fikroni kepada blokTuban.com, Kamis (29/7/2021).

Legislator PKB tersebut mengatakan, pada tahun 2020 dan 2021 dana hibah KONI mencapai Rp6.5 miliar. Sedangkan di tahu  2019 lebih besar lagi senilai Rp7.5 miliar.

Susutnya dana hibah buat KONI, Roni menilai akan berdampak pada prestasi atlet mengingat Tuban adalah salah satu kabupaten yang mensupport atlet untuk perlombaan di ajang pekan olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.

“Saya kasihan kepada cabor-cabor yang tidak bisa berbuat apa-apa dengan anggaran segitu, karena cabor di Kabupaten Tuban ini sangat banyak dan semua membutuhkan pembinaan untuk atletnya,” imbuh Ketua Komisi 1 DPRD Tuban.

Pada tahun kemarin, lanjut Roni cabang olahraga (cabor) sepak bola, voli, gulat, bulu tangkis dan lainnya bisa menjuarai event Porprov Jatim. Saat itu, Tuban juga masuk prestasi 10 besar dalam ajang Porprov Jatim pada tahun kemarin.

Ia menegaskan intinya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang olahraga akan terputus bila kebijakan seperti itu. Kemudian, bupati sendiri yang harus bertanggung jawab kepada komunitas olahraga karena pembinaan sumber daya manusia tidak instan seperti membangun jalan.

“Prestasi atlet akan terputus dengan kebijakan bupati seperti itu,” terang politisi asal Kecamatan Jenu.

Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan ada kesalahpahaman soal pemangkasan anggaran olahraga tersebut. Pada kepemimpinannya juga fokus pada prestasi olahraga, budaya dan seni.

“Sebelumnya dipakai di KONI sekarang dialihkan di Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban,” ungkap Bupati Tuban yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Tuban.

Bupati Lindra menambahkan, KONI tahun depan masih bisa menangani dana persiapan atlet. Sedangkan dana event olahraga dihandle di Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban.

“Tahun anggaran 2022 hibah KONI sekitar Rp 700 juta,” jelasnya.

Pada tahun 2022 Disparbudpora memiliki anggaran Rp4.3 miliar untuk olahraga. Dipakai untuk koordinasi singkronasi penyedia sarpras 750 juta, pemberian penghargaan Rp 150 juta, pembinaan atlet berprestasi Rp 70 juta. Pemanfaatan olahraga tradisional Rp 80 juta.

Ditambah alokasi anggaran standarisasi olahraga Rp 107 juta. Hibah Koni Rp 700 juta, Partisipasi Rp 550 juta. Pekan Olahraga 150 juta, dan Multi event atau single event Rp1.8 miliar. [ali/sas]