Omzet Menurun Selama PPKM, Pengusaha Restoran Malah Gratiskan Ongkir Pesanan

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kebijakan PPKM Darurat se-Jawa Bali yang kini diubah menjadi PPKM level 4 membuat omzet pengusaha restoran di Kabupaten Tuban turun drastis. Penurunan pendapatan terjadi hingga 90 persen.

Kendati demikian, salah satu restoran di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang malah menggratiskan ongkos kirim (ongkir) pesanan. Adalah Restoran Seafood Pantai Kelapa yang memilih tidak menarik ongkir pesanan selama PPKM.

Andika Basori, Manajer Operasional Restoran Seafood Pantai Kelapa mengaku tidak tega bila menarik lagi ongkos kirim kepada masyarakat yang ingin memesan. Bisa dibayangkan saat kondisi pembatasan saat ini, mau memesan nasi goreng atau seafood kemudian ditarik ongkir Rp5.000 sampai Rp10.000 tentunya akan memberatkan pemesan.

"Tidak opsi lain untuk bertahan, restoran kami memilih tidak menarik ongkir. Alhamdulillah Seafood Pantai Kelapa sampai hari ini masih bisa buka meskipun hanya tiga karyawan yang masuk," kata Andika ketika dikonfirmasi blokTuban.com, Senin (26/7/2021).

Larangan makan ditempat dan pembatasan jam buka hingga pukul 20.00 Wib saat PPKM diakui Andika berimbas pada pendapatan restorannya. Dalam kondisi normal ia mendapat omzet Rp5-6 juta sehari, tapi sekarang turun menjadi Rp150.000/hari.

Pendapatan tersebut berasal dari pesanan nasi kotak dari konsumen. Ia senang terobosannya berjalan hingga Kecamatan Merakurak dan Palang dan dalam sehari pernah ada 50 orderan nasi kotak. Suatu hari juga pernah hanya dua pesanan nasi kotak, namun tetap ia telateni dengan total pesanan Rp60.000.

Restoran yang buka sejak bulan Maret 2021 semula memiliki 25 karyawan. Dampak PPKM sekarang tinggal tiga orang yang masuk setiap harinya. Untuk 22 karyawan lainnya dirumahkan, akan tapi masih diikat dengan tali asih dan sistem kerja bergantian.

"Sistem kerja saat PPKM, sehari karyawan masuk dan libur tujuh hari. Karena kondisi seperti ini, para karyawan mau memahami dan tetap semangat menunggu kondisi normal," imbuhnya.

Promosi dibolehkan makan di tempat selama 20 menit mulai dilakukan manajemen di sosial media. Perlahan mulai ada masyarakat yang berminat untuk datang ke Seafood Pantai Kelapa.

Soal kerugian selama PPKM, Andika menyebutkan dua item yaitu bahan baku makanan dan gaji karyawan. Untuk memuaskan customer, manajemen selalu menjaga seafood yang segar dan itu hanya bertahan tiga hari.

"Jika tidak terjual bahan baku ditambah gaji karyawan, kami merugi sampai Rp6 juta dalam sehari," keluhnya.

Bagi pengusaha restoran, kebijakan PPKM lebih berat efeknya dibanding PSBB. Karena PSBB masih diijinkan makan di tempat. Harapannya ada kelonggaran untuk diijinkan makan di tempat kedepannya. [ali/sas]