Kisah Ben Kasyafani Lawan Covid-19, Rela Pisah Anak Istri Hingga 20 Hari

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com – Virus Covid -19 atau Virus Corona memang tidak pandang bulu. Siapapun bisa terpapar selama imun atau ketahanan tubuhnya lemah. Kaya, miskin, tua, muda, rakyat jelata, atlet, dan aktor ternama hingga pejabat negara, maupun keluarga sultan tidak ada yang luput dari Covid-19.

Selebrita ternama, Ben Kasyafani misalnya. Dirinya pun tak luput dari paparan virus yang berasal dari kota Wuhan tersebut tahun lalu. Dirinya pun bersedia  menceritakan perjuangannya melawan virus yang belum ada obatnya tersebu dengan cara isolasi mandiri (Isoman) di rumah secara ketat.

“Virus Corona memang tak pandang bulu, tahun lalu saya terkonfirmasi positif dan berjuang melawannya,” kisah Ben mengenang perjuangannnya ketika itu.

Dikisahkan Ben, sebelum demam tinggi gejala dini yang ia rasakan adalah peradangan. Kendati demikian suhu tubuhnya masih di bawah 37 derajat celcius.

Aktor berkacamata tersebut terpapar covid-19 dari tempat ia mengais rejeki. Meskipun, saat syuting sudah menjalankan prokes secara ketat. Lagi-lagi faktornya adalah imun yang rendah.

“Tepatnya pada bulan November sampai Desember tahun lalu. Saat syuting sudah karantina hingga rutin Swab 2 minggu sekali. Namun tetap terpapar,” kenangnya.

Ben juga membagikan pengalamannya ketika karantina mandiri. Mulai dari membatasi diri hingga memisahkan dirinya dari anak dan istri selama 20 hari. Pasalnya keluarga kecilnya dinyatakan negative setelah dilakukan pemeriksaan.

Sebelum karantina, presenter ganteng itu mengambil jalan konsultasi dengan dokter. Kemudian berinisiatif melakukan isolasi mandiri atau isoman dengan jaga jarak dari keluarganya selama dua pekan di rumahnya.

Selain itu, Ben juga beruntung karena memiliki sepupu bekerja sebagai nakes di Wisma Atlet, sehingga kesempatan konsultasinya cukup luas ketika berjuang melawan Covid-19. Selama Isoman, asupan makanan dan vitamin Ben diperhatikan betul. Dirinya rutin berjemur, meskipun di dalam kamar dengan cara membuka jendela.

“Bagi yang Isoman, harus terus berpikir positif. Energi kita harus fokus untuk mencari solusi dari pandemi ini,” tambah ben.

Di akhir ceritanya, Ben juga menagajak semua agar hati-hati menerima informasi seputar pandemi Covid-19. Tidak dipungkiri, informasi yang menyesatkan kerap kali bermunculan di media sosial.

“Mulailah mencari informasi mengenai COVID-19 yang benar agar kita bisa cepat mencari solusinya,” pungkasnya menandaskan. [rof/mu]