Cukup 1 Jam Bikin Hidupmu Adaptif dan Produktif

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Master Trainer Hearty Service Expert & Master Communication, Agni Shanti Mayangsari membeberkan tips untuk membuat hidup seseorang lebih adaptif dan produktif. Waktunya hanya satu jam atau 60 menit dari waktu sehari 24 jam yang dimiliki seseorang.

Mayang mengungkapkan dalam webinar yang digelar oleh SKK Migas dengan topik "Be an Adaptive & Productive People", bahwa hidup harus seperti anak panah. Harus ditarik ke belakang dulu untuk bisa melesat menatap masa depan.

Sebaliknya jangan seperti air yang mengalir karena belum tentu air mengalir ke samudra. Air bisa juga mengalir ke selokan dengan berbagai keburukannya. Untuk itu, diperlukan sejumlah tips atau trik agar tetap berjalan pada rule-nya hingga mencapai apa yang diinginkan.

Pertama "the time machine" atau menentukan tujuan. Karena tanpa tujuan, manusia tidak akan bisa bergerak. Dalam the time machine ini, seseorang diminta membayangkan berada di 10 tahun kedepan dari sekarang akan jadi seperti apa.

"Misalnya ingin menjadi pengusaha dengan berapa gerai dan berapa karyawan juga harus didetailkan. Ketika sudah mendapat gambarannya, kita akan bisa merasa apa saja yang kita butuhkan untuk menjadi seperti yang kita bayangkan," kata Mayang, Rabu (16/6/2021).

Ditambahkan saat seseorang telah menentukan tujuannya dengan sesungguh-sungguhnya, maka akan bisa merasakan dan mengetahui apa sebenarnya yang diinginkannya. Kerap kali yang diinginkannya itu juga akan menginginkannya, sehingga akan terjadi gaya tarik-menarik.

Tips selanjutnya adalah mengikuti tiga rule yang ditentukan agar tetap adaptif dan produktif untuk capai 10 tahun kedepan. Ketiga rule itu adalah menentukan atau mendefinisikan identitas diri atau self identity, mendefinisikan konektifitas sosial atau social connectivity dan tujuan yang jelas atau goals clarity.

Dalam menentukan identitas diri, maka kata kuncinya adalah bukan tentang kita  akan menjadi siapa, tetapi bagaimana kita bisa hidup dengan nilai-nilai yang kita pegang teguh. Yang perlu dikenali adalah saya ingin menjadi seperi apa. Apa nilai yang harus kita pegang teguh sehingga kita bisa mencapai apa yang kita inginkan. Ini lebih pada nilai diri.

"Kalau identitas diri tersebut bisa dipegang teguh, maka kita akan menjadi orang tua, karyawan, atau pemimpin yang kita idamkan," imbuhnya.

Sementara untuk menguatkan self identity, maka bisa dibangun dengan pembiasaan hal baru yang baik. Bisa mencoba prinsip 20 per 20 per 20. Dalam 24 jam, manusia butuh satu jam saja untuk Istiqomah dan konsisten melakukan hal baru ini di pagi hari untuk me-reset dirinya.

"20 menit pertama untuk kelembutan hati, bisa dilakukan dengan mengingat Tuhan, sehingga hati akan menjadi jernih dna tenang. 20 menit untuk intelektualitas kita, ini bisa dilakukan dengan membaca atau melihat pengetahuan. Ini berguna untuk memberikan nutrisi pada otak kita tentang sesuatu yang positif. Dan 20 menit terlahir untuk hand atau fisik kita, bisa dilakukan dnegan olahraga selama 20 menit saja. Sehingga hati kita oke, pikiran kita oke dan tubuh kita juga oke," katanya.

Konektifitas sosial atau social connectivity juga harus dilakukan, yaitu bagaimana menjalin hubungan dengan orang sekitar. Ini jadi kunci bagaiman seseorang akan menjadi adaptive and productivity people.

Agar ada keseimbangan hidup, maka pendekatan Yin dan Yang juga harus dilakukan. Yin dan Yang adalah gambaran tentang energi di dunia yang merepresentasikan maskulin dan feminim.

"Ini bukan tentang gender, tetapi lebih pada energi yang bisa dipilih. Kalau feminim lebih dominan feeling atau perasaan tetapi maskulin lebih dominan pikiran," tandasnya. [ali/sas]