Renyahnya Sandariyah si  Kerupuk Singkong

Reporter: Nur Malinda Ulfa

blokTuban.com - Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, ternyata menyimpan banyak makanan lokal yang layak untuk dinikmati. Salah satunya camilan khas dari Dusun Sendang Pancur, Desa Genaharjo Kec. Semanding, Kabupaten Tuban, yaitu kerupuk singkong atau biasa disebut sandariyah.

Rasmiatun (50), salah satu pembuat kerupuk sandariyah, sudah tidak asing lagi di telinga warga Desa Genaharjo. Dia mulai membuat kerupuk sejak 10 tahun terakhir, hingga saat ini.

Setiap harinya, wanita yang memiliki dua cucu itu mulai menjalankan aktivitasnya di dapur pada pukul 03.00 WIB. 

Proses pembuatannya,  singkong yang sudah dikukus dilembutkan dengan tangan dan dicetak menggunakan sejenis kuwali namun kecil dan ditipiskan. Pembuatan dilakukan dengan manual. Tangannya begitu lincahnya dan terampil dalam mengolah bahan untuk dijadikan kerupuk.

"Dibantu anak saya, biasanya sekitar pukul 9 pagi baru selesai bikin kerupuk ini," ungkapnya.

Dalam sehari kerupuk sandariyah yang berbahan utama singkong, tepung tapioka, garam, irisan cabe, daun bawang, Rasmiatun, mampu memproduksi sekitar 400 kerupuk. Sandariyah buatannya dijual ke Pasar Baru Tuban, kadang juga ada pembeli yang datang langsung ke rumahnya.

“Kendala pembuatan kerupuk sandariyah tersebut adalah pada musim penghujan. Sebab, pengaruhnya terhadap rasa dan kualitas kerupuk. Selain itu, karena banyak tikus di ladang produksi singkong jadi menurun, maka dari itu selama setahun terakhir ini saya beli " jelas Rasmiatun

Menurutnya, selama pandemi ini produksinya semakin berkurang karena pembeli tetapnya sering mengurangi bahkan berhenti membeli. 

“Selama setahun terakhir ini rada macet, pembeli sering mengurangi kadang libur dulu. Tapi ya bagaimana lagi penghasilan dari sini ya harus tetap membuat sandariyah, ” tandasnya.

Harapannya, usahanya semakin berkembang lebih besar lagi, serta tidak mengandalkan cuaca dan dapat membuat inovasi baru.[ulf/ono]