Tiga RS Dipenuhi Pasien Opname, Tuban Kembali Zona Oranye

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kabupaten Tuban yang semula zona kuning, saat ini kembali ke zona oranye atau resiko sedang penularan virus corona. Perubahan status ini berdasarkan 15 indikator epidemiologi Gugus Tugas Pusat dan diupdate oleh Dinas Kominfo Jawa Timur dalam situasi Covid-19 di 38 kabupaten/kota per tanggal 31 Mei 2021.

Kasus harian di Tuban masih bertambah sembilan kasus dari total kumulatif 3718 kasus. Sembuh harian tiga orang dari total 3262 orang dan dua kasus kematian harian dari total 409 orang serta empat kasus aktif harian 47 kasus aktif.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo saat dikonfirmasi blokTuban.com mengatakan, perubahan status tersebut karena presentasi pasien opname di rumah sakit meningkat dari sebelumnya. Data kasus baru positif, sembuh dan meninggal tidak berpengaruh.

"Opname di RSUD dr. R. Koesma, RS Medika dan RSNU banyak dan dua kali lipat dari sebelumnya," kata Bambang.

Setiap kali ada pasien yang opname, otomatis pemanfaatan tempat tidur di RS masuk hitungan meskipun pasien tersebut bukan terpapar corona. Dalam laporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIR) di Tuban berkala, langsung dimonitor oleh pusat datanya.

Begitupula orang yang sudah di tes PCR juga meningkat. Dimana sebagian data dan hasilnya belum dirilis oleh gugus tugas Covid-19 Kabupaten Tuban.

Zona oranye disinyalir Bambang juga dampak dari lebaran Idul Fitri 1442 H. Meskipun belum ada penilitian, tapi 14 hari setelah hari raya kasus corona kenyataannya meningkat.

"Data di RS yang opname apakah itu orang mudik atau sudah lama di rumah juga belum diketahui. Tahunya banyak pasien opname di tiga RS di Tuban," terang mantan Kepala Puskesmas Tambakboyo.

Langkah pencegahan Corona akan terus dilakukan oleh Gugus Tugas, salah satunya kebijakan PPKM Mikro. Selanjutnya penyekatan di perbatasan akan diperpanjang lagi.

"Untuk pembelajaran tatap muka akan disesuaikan dengan kondisi, biasanya dua pekan akan ada perubahan warna ke kuning. Kalau bulan Juli belum berubah ke kuning, maka kacau pembelajaran tatap mukanya," pungkas Bambang. [ali/mu]