Swiitie And Salty, Dessert Box Kekinian yang Lagi Viral

Reporter: Nur Malinda Ulfa

blokTuban.com - Dessert box mulai naik daun sejak awal pandemi tahun lalu, rasa manis perpaduan dengan whippedcream dengan berbagai paduan varian rasa ini yang kemudian memotivasi Irwid Ayu Audi Permatasari (21).

Dessert box ini merupakan cetusan dari produk dessert box by Najla, ibu rumah tangga yang awalnya sama sekali tidak berniat untuk berbisnis, yang kemudian sukses hingga memiliki banyak cabang.

Perempuan yang beralamat di Jalan Basuki Rahmad no.34 Tuban ini bercerita, ide pertama ia ambil dari adiknya yang paling kecil, yang bernama Cantika.

“Ide awal dari adik saya, emang suka banget masak dan nemuin resep-resep sendiri kebetulan dia lagi lihat YouTube dan resepnya di improve 85 persen sama dia, terus lagi booming di Jogja dessert box kekinian yang mini. Rasanya pasti udah diuji oleh orang-orang rumah karena lidah orang rumah itu gak pernah salah, kalo ada makanan engga enak pasti gak mau, jadi kalo aku sama saudara kandung jualan makanan pasti udah teruji kualitas dan rasanya,” ungkap Irwid.

Irwid menambahkan, awalnya iya memulai menjual di area Malang dan membuka Open Order (PO), dan yang pesan hampir 500 box jadi modal yang ia keluarkan Rp2 juta.

“Dulu awalnya jualan di Malang, dengan modal Rp2 juta, kalau di Tuban hanya pakai modal Rp300 ribu karena baru merintis,” imbuhnya.

Kendala yang ia alami mulai dari topping cokelat yang basi, dessertnya yang tidak tahan lama, karena fresh tidak memakai pengawet jadi hanya tahan selama 15 hari kalau di freezer. Tapi kalo chiller hanya 5 harian.

“Pengalaman nih, pernah waktu itu karena di Malang juga belum terjamah orang-orang karena aku juga merantau jadi belum banyak orang tahu, terus basi dessertnya, akhirnya dibuang semua, misal kalo engga laku dikasih tetangga, tapi alhamdulillah udah endorse-endorse penjualan sekarang jadi engga ada yang dibuang buang atau dikasih,” jelasnya.

Kini Irwid bisa dibilang berhasil menjual dessert boxnya hingga sampai Kota Medan, Jakarta, Jember, Jombang, Surabaya, Sidoarjo, Blitar, Kediri, Bogor dan Depok, serta banyak kota yang lain, dengan pengiriman via online.

“Allhamdulillah, sekarang udah ada cabang di 5 kota mudah-mudahan terus beranak cabang sampai kayak bittersweet by najla karena emang pengen menembus ranah sana,” tuturnya.

Ia dapat meraup omzet hingga RP15 juta perbulan, kedepannya ia akan membuat inovasi pastry dan tart bakery yang kekinian dan cute. Karena lebih banyak peminat, kemudian pemasarannya meluas ke media sosial miliknya. Akhirnya jadilah produk buatannya laris manis di pasaran dengan jualan online.

“Ada total 9 varian rasa, Belgium, Red Velvet, Milo, Capucino, Lotus, Cadburry, Oreo, Keju, Beng Beng, Toblerone, dan Nutella, dari kisaran harga mulai Rp10 ribu hingga Rp35 ribu,” pungkasnya. [ulf/mu]