Jangan Asal Beli, Ini 4 Hal yang Harus Dipastikan dari Makanan Kemasan Bayi

Reporter: -

blokTuban.com - Banyak orang mungkin mengira makanan kemasan bayi mungkin sudah dibuat aman untuk dikonsumsi, seperti bubur bayi kemasan. Tapi, Anda tetap perlu memperhatikan setiap nutrisi yang tertera dalam kemasan makanan kemasan bayi.

Sayangnya, banyaknya informasi dari internet mengenai nutrisi dalam makanan kemasan bayi mungkin menyesatkan atau membingungkan. Anda mungkin juga bingung menentukan sumber informasi terpercaya.

Berikut ini dilansir dari Health Shots, pannduan cepat untuk memahami makanan kemasan bayi aman dikonsumsi atau tidak.

1. Makanan alami atau organik

Ada perbedaan signifikan antara bahan alami dan bahan organik. Produk makanan organik biasanya diproduksi secara ketat tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia apapun. Setiap produk yang diberi label organik harus disertifikasi melalui proses sertifikasi dan regulator industri.

Di sisi lain, produk alami tidak mengandung pewarna, perasa, pemanis buatan dan lainnya. Jadi, saat Anda membeli produk organik, pastikan produk tersebut bersertifikat. Jika itu produk alami, pastikan Anda membaca label bahan dengan hati-hati.

2. Tanggal pembuatan

Anda harus memperhatikan tanggal pembuatan produk makanan kemasan bayi sebelum membelinya. Karena, makanan kemasan itu mungkin sudah disimpan berbulan-bulan atau lebih lama dari usia bayi Anda.

Meskipun makanan kemasan itu belum lewat tanggal kadaluarsa dan masih aman dikonsumsi. Anda perlu mempertimbangkan kembali untuk memberi bayi Anda makanan tersebut. Lebih baik memberi anak makanan segar yang akan memberikan manfaat nutrisi utuh.

3. Kandungan gula

Saat mengecek label nutrisinya, periksalah produk makanan kemasan untuk bayi Anda memiliki kandungan gula tambahan atau tidak, seperti sakarin atau aspartam.

Selama beberapa tahun terakhir, muncul banyak kekhawatiran seputar kandungan gula dalam produk makanan bayi komersial . Sebuah studi terhadap 8000 merek di Eropa oleh WHO menemukan bahwa mayoritas produk mengandung lebih dari 30 persen kalori dari gula.

Padahal asupan gula yang berlebihan di awal kehidupan dapat memengaruhi gigi dan komplikasi terkait obesitas di masa dewasa.

4. Bahan kimia

Sebuah laporan baru-baru ini di Amerika Serikat menunjukkan bahwa banyak merek makanan bayi di AS memiliki kadar logam berat yang sangat tinggi. Cara ideal untuk menghindarinya adalah memilih produk organik dengan semua sertifikasi dan label yang tepat.

Meskipun sulit untuk memahami sepenuhnya apa yang ada dalam makanan bayi, penting untuk mengikuti uji klinis secara tuntas. Luangkan waktu untuk meneliti produk serta perusahaannya. Diskusikan dengan orangtua lainnya sebelum memutuskan untuk membeli produk makanan kemasan.

*Sumber: suara.com