Siswa-Siswi Panyuran Berwisata Edukasi ke Sentra Kerajinan Gerabah Ngadirejo

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah pelaku usaha di Kabupaten Tuban terdampak. Bahkan, tidak sedikit pelaku usaha yang gulung tikar terdampak pandemi.

Namun, hal itu tidak terjadi pada pelaku usaha produksi gerabah di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Sebab, masa pandemi ini produksi gerabah banyak diminati para konsumen baik lokal maupun dari luar kota.

Salah satu perajin gerabah Watonah (48), mengatakan, masa pandemi Covid-19 ini pembakaran tungku untuk pembuatan gerabah terus dilakukan. Bahkan, beberapa hari terakhir sekali produksi bisa menghasilkan jutaan rupiah.

"Dalam sekali produksi di masa pendemi ini saya bisa menghasilkan uang hingga Rp3 juta rupiah," kata Watonah.

Lebih lanjut, masa pandemi ini banyak konsumen yang memesan gerabah jenis pot bunga. Adapun pemesan meliputi dari wilayah Bojonegoro, Lamongan dan sekitarnya.

"Hobi koleksi bunga saat ini semakin banyak dan memberi efek positif bagi para pengrajin gerabah. Saya berharap kedepannya konsumen gerabah bisa lebih luas lagi," harapnya.

Disamping itu, eksisnya produksi gerabah di Desa Ngadirejo tersebut juga membuat para siswa-siswi dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mutif Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang tertarik untuk berkunjung ke desa tersebut.

Para siswa-siswi tersebut berkunjung dalam rangka untuk berwisata edukasi serta belajar membuat kerajinan gerabah. Karena masih pandemi jadi kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Seperti memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke lokasi perajin gerabah.

Sementara itu, Muhamad Saiful Anam selaku Operasional BUMDES Ngadirejo menuturkan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk atau langkah memperkenalkan kepada anak-anak terkait gerabah. 

"Harapannya dengan terlaksananya kegiatan ini dapat sedikit demi sedikit mengenalkan potensi desa Ngadirejo kepada generasi bangsa," pungkas Syaiful.[hud/col]