Kades Rengel Beberkan Sejumlah Fakta Terduga Teroris

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Tertangkapnya terduga teroris yang berada di kawasan Desa Rengel Kecamatan Rengel kemarin Jumat (2/4/2021) siang, menjadi sentral perhatian. Utamanya di kalangan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.

Berkaitan hal itu, Kepala Desa (Kades) Rengel M. Mokhtar juga turut prihatin. Ia sedikitnya tak menduga, bahwa terduga teroris R ikut nimbrung dalam kegiatan yang meresahkan masyarakat itu.

“Saat masih perjaka sempat mondok, tapi tempatnya dimana gak tahu,” ujar Kades Mokhtar yang masih punya hubungan darah sepupu dengan ibu kandung R.

Dalam masa itu, Mokhtar mengaku pernah dimarahi R sebab aktivitas tradisi budaya manganan atau sedekah bumi yang ada di area Goa Ngerong.

“Gak boleh itu dijadikan tempat musrik. Katanya begitu, padahal maksudnya bukan untuk sesembahan. Tapi lebih ke tradisi saja,” katanya kepada blokTuban.com sembari meniru gaya R saat lagi marah.

Kades juga tahu jika R sempat membina rumah tangga. Namun umur perkawinan tak berselang lama, alias kandas dan cerai di tengah perjalanan hidup.

“Kemudian yang istrinya saat ini, kawin kedua dan punya anak,” jelasnya lagi.

Perihal hubungan darah dengan ibu R, Kades Rengel itu mengaku tak begitu menjalin komunikasi intens dengan R sejak bapak ibu R sudah meninggal dunia.

Kades menceritakan bahwa R punya 4 saudara. Yang mana diantara saudaranya ada yang berprofesi sebagai Bidan dan Marinir Angkatan Laut. Namun sayang, lagi-lagi Kades Mokhtar tak begitu dekat dan mengenal saudar R. Sebab R juga orang yang tertutup.

“Kalau istrinya kan jualan di pasar sini saja. Sedangkan R, dulu ya pernah jualan Es. Setelah gak jualan ngojek dan nganter anaknya buat les,” lengkapnya.

Kabar penggeledahan kediaman R kemarin, Kades Rengel juga dikonfirmasi terlebih dulu oleh tim Densus 88. Dari keterangan yang ia dapat, R tengah masuk pada grup jaringan ISIS yang dikenal sebagai teroris buruan.

“Komunikasi dulu kemarin. Mau ada penggeledahan Pak Inggi, mohon didampingi,” kata kades menuturkan.

Dari keterangan yang Kades dapatkan, R ternyata pernah dilatih untuk merakit bom. Namun saat dilakukan penggeledahan di rumah terduga teroris, tak ditemukan bahan atau racikan peledak, Sabtu (3/4/2021). [feb/mu]