Harga Kedelai Terus Meroket, Produsen Tahu dan Tempe Keluhkan Omset Turun

 

Reporter : Nur Malinda Ulfa

blokTuban.com - Sejumlah pedagang tahu dan tempe di Pasar Baru Tuban keluhkan omset menurun. Sabtu, (20/03/2021). Sebab, harga kedelai terus naik.

Kedelai adalah bahan utama pembuatan tahu dan tempe. Memiliki kandungan nutrisi yang baik di tubuh.

Sebagai salah satu pengganti lauk pauk, tahu dan tempe menjadi primadona di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Harganya yang terjangkau membuat daya tarik pembeli.

Namun, sejak awal tahun harga kedelai terus alami kenaikan, membuat beberapa penjual alami penurunan omset.

Misalnya Murni, salah satu penjual yang mengaku alami penurunan.

"Tidak ada perubahan sama sekali, pembeli masih sepi, resikonya kalau busuk ya dibuang," ungkap Murni, salah satu penjual tempe di Pasar Baru Tuban.

Menurutnya, di masa pandemi ini penjualan tahu dan tempe sangat terpuruk. Melihat kondisi saat ini yang masih kesulitan mencari uang.

"Kedelai naik terus, nggak turun-turun. Saya bingung mau bagaimana lagi, saya hanya bisa membuat tahu dan tempe. Saya produksi sendiri, sudah nggak ada penghasilan masih harus beli kedelai dengan modal yang pas-pasan. Semoga harganya segera turun," imbuhnya.

Diketahui harga kedelai lokal yang sekarang Rp14.000 per kilogram, sedangkan kedelai impor Rp11.000 per kilogram.[ulf/ono]