Bikin Legen Awet Dua Pekan, Risetnya Tiga Bulan

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Tingginya permintaan oleh-oleh Legen khas Kabupaten Tuban, mendorong pria ini berinovasi membuatnya lebih awet. Rata-rata masyarakat Tuban masih kebingungan saat menerima pesanan legen dari luar kota.

Dari hasil riset atau penelitiannya selama tiga bulan, minuman manis dari pohon Bogor yang biasanya bertahan sehari kini bisa lebih awet hingga 14 hari.

Karena legennya tidak cepat basi, Hadi Purwanto (45) asal Desa Prunggahan, Kecamatan Semanding mulai kebanjiran orderan dari beberapa kota.

"Problemnya selama ini bagaimana bawanya legen. Biasa awet atau tidak jika dikirim ke luar kota," ujar Hadi mengawali cerita kepada blokTuban.com dirumahnya, Sabtu (6/3/2021) siang.

Kasus lama legen biasanya dikemas dalam botol bekas air mineral. Jika terlalu lama didiamkan tutupnya akan meledak, karena tekanan dari legen cukup kuat.

Soal rasa juga sering menjadi kendala. Untuk legen asli bila pagi baru turun dari pohon Bogor, pasti sore hari rasanya akan kecut atau asam.

"Dari situlah kepikiran membuat legen dengan kemasan bagus, aman dibawa ke luar kota dan rasanya tetap manis," imbuhnya.

Untuk membuat legen awet caranya cukup simpel. Legen pilihan asli yang baru turun dari pohon kemudian direbus dengan api kecil.

Ketika sudah hangat kuku atau ada buihnya, apinya kemudian dimatikan. Tak butuh waktu lama, legen bisa dimasukkan ke botol yang telah disiapkan ukuran 250 mili dan 500 mililiter.

"Untuk menambah segar bisa dimasukkan ke mesin pendingin. Karena dengan didinginkan akan lebih awet," sarannya.

Legen kemasan milik Hadi sangat terjangkau harganya. Untuk botol ukuran ukuran 250 mili rata-rata Rp6.000-7.000 dan Rp10.000 untuk kemasan 500 mili liter.

Legen khas Tuban ini telah dikirim ke beberapa kota, seperti Jakarta, Solo, Sidoarjo, Malang, Gresik, Lamongan, hingga Bojonegoro.

"Dengan kemasan kekinian bisa dibawa kemanapun dan sangat cocok untuk oleh-oleh teman dan keluarga," pungkasnya. [ali/sas]