30 Barberman Potong Rambut Gratis di Desa Terpencil

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Sejumlah barberman yang berasal dari barbershop, dan pangkas rambut di Kabupaten Tuban memiliki cara unik untuk merayakan Kopdar ke-6. Mereka menggelar bakti sosial potong rambut gratis sampai ganteng di desa terpencil, Kamis (19/11/2020). 

Ketua Umum Barber Tuban Community (BTC), Rizal Firmansyah menjelaskan aksi potong rambut gratis menyasar Desa Dagangan, Kecamatan Parengan pada 18 November 2020. Acara digelar hanya beberapa jam mulai pukul 12.00-16.00 WIB. 

"Baksos kami pusatkan di balai desa untuk memudahkan jangkauan masyarakat," ucap Rizal kepada blokTuban.com. 

Rizal yang memiliki dua cabang Barber di Kecamatan Semanding dan Widang menambahkan, tujuan dari baksos kali ini untuk mengasah potensi para barberman. Sekaligus berbagi dengan masyarakat terlebih di masa pandemi Covid-19. 

Selain desa terpencil, potong rambut juga menyasar sekelompok masyarakat yang dianggap membutuhkan. Baksos semacam ini diagendakan setahun tiga kali di Kabupaten Tuban. 

Barberman yang terlibat di Desa Dagangan kurang lebih 30 orang. Mereka adalah pemuda-pemuda kreatif dan trampil dan mendedikasikan waktunya untuk bisnis potong rambut. 

"Kami sangat senang karena respon masyarakat sangat antusias. Kemungkinan jika hari sebelumnya tidak hujan akan semakin membludak dikarenakan bersamaan dengan warga menanam jagung," jelas alumnus pemuda yang pernah menggeluti teater di Unirow Tuban. 

Rizal juga membeberkan jika terlaksananya Baksos berkat kekompakan semua anggota. Anggaran baksos berasal dari uang kas dan iuran anggota. 

Dalam kesempatan ini, para barberman menangkap sebuah momen dimana di desa tersebut akses jalan yang berkelok-kelok, naik turun dan jauh dari pasar atau kota.

Tanpa diduga akses sinyal komunikasi lemah. Sehingga kemarin banyak anak-anak yang menggunakan jasa barber. Sewaktu diajak dialog, beberapa anak tidak sekolah sama sekali selama pandemi, dan daring pun tidak bisa dilakukan karena keterbatasan sinyal di daerah tersebut.

"Kami mendorong semua komunitas untuk tak berhenti berkarya selama pandemi. Karya kecil memiliki arti besar bagi mereka yang membutuhkan," tandas Rizal. [ali/col]