4 Hal yang Memicu Wanita Sering Merasa "Bad Mood" saat Menstruasi


Reporter: -

blokTuban.com - Mengalami nyeri, kram, hingga kembung saat memasuki masa menstruasi adalah hal yang umum dirasakan para wanita.

Tak jarang, fase menstruasi juga membuat wanita mengalami perubahan suasana hati, seperti mudah marah, sedih, dan menangis.

Bukan hanya gejala fisik, suasana hati yang buruk atau bad mood juga bisa membuat wanita merasa kewalahan saat datang bulan.

Hal semacam ini memang menjadi bagian umum dari sindrom pramenstruasi yang dialami banyak wanita.

Penyebab suasana hati turun saat menstruasi

Merasa bad mood saat masa menstruasi bisa terjadi karena banyak faktor, trutama perubahan hormonal dalam tubuh.

Fluktuasi hormonal yang terjadi juga bisa memicu ketidakstabilan suasana hati selama masa menstruasi.

Secara rinci, berikut berbagai faktor penyebab menurunnya suasana hati para wanita saat masa menstruasi:

1. Menurunnya serotonin

Serotonin merupakan hormon yang mendorong rasa bahagia. Hormon ini membantu mengatur suasana hati, nafsu makan, dan kemampuan kita untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak.

Ketika kadar serotonin rendah, perasaan sedih bisa timbul, meski tidak ada pemicunya.

2. Kualitas tidur yang buruk

Kualitas tidur juga dapat memengaruhi suasana hati. Saat menstuasi, hormon serotonin wanita menurun dan memengaruhi kualitas tidur.

Kualitas tidur yang buruk juga bisa memicu kelelahan mental dan berefek buruk pada suasana hati.

3. Perubahan nafsu makan

Saat menstruasi, wanita juga kerap mengalami perubahan nafsu makan atau ingin mengonsumsi makanan manis dan tinggi karbohidrat.

Riset 1995 juga membuktikan, konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula memang dapat meningkatkan kadar serotonin. Namun, efek tesebut hanya berlaku sementara.

Setelah itu, kadar serotonin akan kembali turun drastis dan menyebabkan perasaan depresi yang lebih dalam.

4. Tidak berolahraga

Selain suasana hati yang turun, masa menstruasi juga membuat wanita mudah merasa lelah, serta mengalami nyeri dan kembung.

Tak jarang, kondisi itu membuat mereka malas berolahraga. Padahal, gayahidup pasif bisa menurunkan suasana hati yang membuat perasaan depresi lebih mudah datang.

*Sumber: kompas.com