Lindra-Riyadi Siapkan Program Pengembangan UMKM untuk Kesejahteraan Masyarakat

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tuban Nomor Urut 2 Aditya Halindra Faridzki-Riyadi menilai hingga saat ini tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tuban di bidang ekonomi masih belum merata. 

Adapun faktor yang menyebabkan belum meratannya kesejahteraan masyarakat dibidang ekonomi ada beberapa faktor diantaranya adalah kurang kuatnya kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) oleh masyarakat di Bumi Wali.

Terkait hal itu, pasangan Cabup-Cawabup Tuban Lindra-Riyadi telah mempersiapkan program untuk membangun serta menumbuh kembangkan UMKM. Program tersebut diantaranya adalah dengan memberikan pelatihan skill, pelatihan manajemen pengelolaan usaha serta mengawal hingga pemasaran produk yang dihasilkan.

"Program UMKM akan diikuti dengan pembangunan dan menumbuh kembangkan koperasi. Sebab, koperasi dan UMKM memiliki ruang lebih luas dan kedekatan dalam usaha berukuran relatif kecil. Pemkab Tuban hadir dengan memberikan fasilitas dan pelatihan kepada warga, mulai dari menyiapkan usaha, mendampingi mereka, dan mengawal barang hasil produksinya ke pasar," terang Cabup Tuban, Aditya Halindra Faridzki, Rabu (11/11/2020).

Selain itu, pogram peningkatan kesejahteraan masyarakat dibidang ekonomi yang lain, pasangan yang mengusung jargon Mbangun Deso Noto Kuto tersebut adalah dengan membangun dan menumbuh kembangkan pemuda untuk berwirausaha. Jadi selain pemuda, masyarakat usia produktif, usia pencari kerja, akan diikutkan dalam program kewirausahaan. 

Adapun untuk jenis kegiatan dan produknya seperti apa, akan dipetakan dengan baik agar tidak kesulitan dalam hal pemasaran. Kewirausahaan yang akan dikembangkan akan direncanakan dengan baik dan melibatkan warga. Termasuk pelatihan skill dan manajemen dengan menggandeng lembaga yang ahli dalam kewirausahaan. 

"Kita juga akan bangun jaringan hingga jaminan terhadap market. Jadi, setelah dilatih terus didampingi hingga jaminan terhadap pasar hasil produk dari kewirausahaan. Program kewirausahaan untuk pemuda ini, juga menjadi bagian penting dari program pengentasan kemiskinan," tandasnya.

Potensi lain yang akan dikembangkan adalah optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK), bersinergi dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Tuban. Melalui kemitraan akan diciptakan program bersama antara perusahaan dengan CSR-nya dan Pemkab Tuban. 

"Selain itu program lain yang disiapkan adalah penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Satu Desa Satu Produk Unggulan. Keduanya saling menunjang, karena pengelolaan Satu Desa Satu Produk Unggulan bisa dilakukan oleh BUMDes," pungkas Lindra.

Paslon Nomor 2 mencatat, Perbulan Agustus 2020, jumlah UMKM di Kabupaten Tuban ada sebanyak 93.686 unit. Akibat pandemi Covid-19, UMKM perkembangannya merosot dan kini ada 93.112  unit yang masih bertahan dengan sebaran di 328 Desa/Kelurahan di 20 Kecamatan. 

Sedangkan dari jenis usahanya, sebanyak 60 persen bergerak di bidang usaha makanan dan minuman. Unit usaha kerajinan batik khas Tuban sebanyak 15 persen, kerajinan lain 15 persen dan 10 persen lainnya bidang jasa. Sedangkan kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi daerah masih berkisar 2,5 persen.

Sedangkan hingga akhir 2019 dari 328 desa/kelurahan di Kabupaten Tuban terdapat  212 unit BUMDes. Mereka akan dimatangkan dalam bidang manajemen, produksi, bantuan permodalan, hingga pengawalan pada wilayah pemasaran. Produknya bisa pertanian, kerajinan, maupun pariwisata. Pemkab akan mendampingi mereka dengan program mulai hulu sampai hilir.[hud/col]