Bulu Kucing Pengaruhi Kesuburan Perempuan? Ini Faktanya

Reporter: -

blokTuban.com - Banyak perempuan muda menghindari memelihara kucing karena bulunya yang mudah rontok dan dianggap dapat mempengaruhi kesuburan. Selain itu, pada ibu hamil, bulu kucing juga dianggap dapat mengganggu kesehatan serta perkembangan janin dalam kandungan.

Namun, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi dari RS Pondok Indah, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, memastikan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

“Jadi yang dikhawatirkan para ibu hamil itu seharusnya bukan dari bulu kucing, tetapi karena kotoran hewannya yang mengakibatkan adanya infeksi toksoplasma dan rubella,” ucap dr. Yassin dalam diskusi 'Antenatal Care pada Masa New Normal' secara virtual, Rabu (7/10/2020).

Toksoplasma adalah infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasit Toxoplasma gondi. Sementara Rubella adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah berbentuk bintik-bintik pada kulit.

Menurut dr. Yassin, penularan toksoplasma ini ternyata selain dari kotoran hewan, juga bisa berasal dari daging yang tidak dimasak sempurna (terutama daging kambing), sayuran mentah yang tidak dicuci dengan bersih, kotoran tikus, dan hewan mamalia lainnya.

“Jadi toksoplasma ini sifatnya parasit. Tidak hanya kucing, tapi hewan lain juga ada seperti dari anjing, monyet, dan lainnya. Tokso ini menginfeksi manusia melalui mulut. Itu artinya, Anda harus rajin mencuci tangan,” kata dia.

Sementara, akibat infeksi toksoplasma ini, perempuan hamil memang rentan mengalami keguguran karena parasit akan menyerang janin di dalam kandungan. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, bisa kemungkinan terjadi kemandulan permanen.

Itu sebabnya, sebelum melakukan program hamil, pasangan suami istri disarankan untuk melakukan tes darah Torch untuk mengetahui apakah ada infeksi toksoplasma yang diderita. Karena sesungguhnya infeksi ini kerap tidak menimbulkan gejala apapun, sehingga kerap tidak disadari.

Tak hanya pada perempuan, pada lelaki, jika terinfeksi toksoplasma ini, dampaknya bisa memengaruhi kesuburan, menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening dan peradangan di saluran sperma hingga seumur hidup.

Dr. Yassin menjelaskan tokso yang diderita orang dewasa biasanya disembuhkan dengan pengobatan tes darah Torch guna membunuh parasit itu dalam tubuh. Apabila sudah sembuh, dipastikan tidak lagi mudah terkena parasit tokso. Dan dikatakan pula, sebenarnya yang utama untuk terhindar dari terjangkitnya penyakit infeksi toksoplasma dan rubella ini adalah menjaga kebersihan, termasuk kebersihan hewan dan lingkungan sekitar, serta sering mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.

*Sumber: suara.com