Hand Cling 3 In 1 Karya Siswa SMKN 1 Tuban Permudah Patuhi Prokes

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Sejumlah siswa SMKN 1 Tuban mampu membuat trobosan baru dengan menciptakan alat bernama Hand Cling 3 In 1 untuk mempermudah mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) di masa pandemi Covid-19.

Satu alat yang berfungsi untuk mengukur suhu tubuh, penyemprot Hand Sinitizer, dan juga Hand Dryer atau pengering tangan tersebut mampu diciptakan oleh sejumlah siswa dari Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMKN 1 Tuban selama kurang lebih 2 minggu.

Dengan, terciptanya trobosan baru tersebut diharapkan penerapan Standart Operating Procedure (SOP) protokol kesehatan pencegahan Covid-19 bisa diringkas dengan satu alat sekaligus sehingga menjadi lebih efektif dan praktis.

Kepada blokTuban.com, salah satu siswa perakit alat Hand Cling 3 In 1, Djody Rizqy Rahman, menjelaskan cara kerja alat ini cukup praktis. Cukup dengan telapak tangan dimasukan ke dalam kotak, secara otomatis alat sensor suhu tubuh akan langsung menampilkan angka suhu tubuh seseorang tersebut di layar.

Selanjutnya, secara otomatis akan disemprotkan Handsinitizer ke telapak tangan selama 3 detik. Setelah itu, Hand Dryer yang terpasang akan langsung menyala otomatis selama 8 detik untuk mengeringkan telapak tangan.

Disamping itu, sebagai antisipasi pencegahan Covid-19, dalam alat tersebut juga terpasang alarm peringatan otomatis. Saat suhu tubuh seseorang di atas 37,5 derajat maka alarm akan berbunyi.

"Kalau suhunya yang bersangkutan di atas 37,5 derajat maka Alarm akan langsung bunyi dan menyala merah," jelas Djody Rizqy Rahman.

Dia menambahkan, alat Hand Cling 3 In 1 ini dibuat hanya membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Yaitu dengan bahan dasar Paralon dan perangkaian alat pelengkap lainnya. "Tidak ada kesulitan untuk perakitannya, ya hanya menyelaraskan rangkaian sistemnya saja yang agak rumit," imbuhnya.

Pembimbing Ekstra KIR SMKN 1 Tuban, Retno Indraswari menambahkan, ide awal pembuatan Hand Cling tersebut berasal dari keinginannya untuk membuat suatu alat praktis terkait protokol kesehatan di layanan publik.

Sebab, jika melihat dan merasakan sendiri SOP layanan publik untuk mencuci tangan, cek suhu tubuh dan sejenis lainnya terlalu ribet. Dari situ muncul ide untuk membuat satu alat praktis yang bisa difungsikan untuk cuci tangan, cek suhu tubuh dan pengeringnya sekaligus.

"Melihat layanan di publik selama ini untuk penerapan protokol itu harus diukur suhu tubuh sendiri, cuci tangan sendiri, hand sanitizer sendiri. Sebagian orang itu merasa ribet. Akhirnya protokol 3M seperti itu terlewatkan. Dari situ kita mencari solusi yang praktis," ujar Bu Retno.

Kemudian bersama dengan ke lima siswanya,  dibuatlah Hand Cling 3 in 1. Sebab, meski dimasa pandemi siswa SMK N 1 Tuban tetap harus bisa produktif membuat alat yang solutif dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Alat ini juga kita ikutkan dalam lomba GTK Creative Camp di Dinas Pendidikan Jatim. Semoga harapannya mendapat yang terbaik," imbuhnya.

Sementara itu, Waka Humas SMKN 1 Tuban, Lilik Retno Wulan, berharap ke depan hasil karya kreatif siswa dari SMKN 1 Tuban tersebut bisa diadopsi di sektor industri sehingga bisa diproduksi massal.

"Program baru dari Ditjen vokasi SMK diwajibkan bersanding dengan Industri untuk menyandingkan produk kreatif SMK ini sebisa mungkin di bawa ke industri agar luar biasa," pungkasnya.

Menurutnuya, untuk sementara ini alat Hand Cling 3 In 1 karya siswa SMKN 1 Tuban bisa dimanfaatkan di kawasan lingkungan sekolah khususnya. Dan kalau ada apresiasi dari Pemkab Tuban, alat tersebut juga bisa difungsikan untuk kebutuhan publik baik kantor pemerintahan maupun layanan publik yang lain.[hud/ito]