5 Tes Kesehatan yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Menikah

Reporter: -

blokTuban.com - Sebelum memulai hidup baru dengan si dia, tak hanya persiapan pernikahan yang harus dipikirkan. 

Ada baiknya kamu mengetahui fakta medis tentang calon pasanganmu. Hal ini baik dilakukan untuk dirimu sendiri, calon pasanganmu, dan calon anak-anakmu kelak. 

Berikut adalah daftar lima pemeriksaan medis yang harus dilakukan pasangan dan didiskusikan dengan benar sebelum memutuskan untuk menikah 

1. Genotipe 

Genotipe adalah konstitusi genetik setiap individu. Konstitusi genetik adalah gen yang kita warisi dari kedua orang tua kandung, kita akan mendapatkan sebagian dari ibu dan sebagian dari ayah. 

Contoh genotipe termasuk AA, AS, AC, SS, SC, S?-Thalassemia dll. Genotipe terdiri dari gen hemoglobin yang berbeda yang kita warisi dari kedua orangtua kita. 

Tes ini akan mengetahui apakah salah satu atau kedua pasangannya adalah sickler (SS), pembawa sifat sel sabit (AS) atau apakah genotipe mereka normal (AA). 

Begitulah pentingnya tes ini untuk pasangan yang nantinya ingin memiliki buah hati yang sehat. 

2. Golongan darah 

Menjalankan tes ini berarti kamu dan pasangan telah mengurangi risiko kondisi yang disebut penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, yang mana menurut Doctor's Hub Nigeria, menyebabkan bayi lahir mati dan keguguran. 

Mengetahui golongan darah pasangan juga akan berguna dalam menyelamatkan hidupnya saat ada dalam keadaan darurat. 

3. Tes HIV 

HIV/AIDS adalah infeksi yang sangat menakutkan dan belum ada obatnya hingga kini. 

Bahkan beberapa penderitanya meninggal dunia karena virus ini. 

Untuk itu, ada baiknya kamu dan pasangan menjalani tes HIV/AIDS agar masing-masing merasa aman. 

4. Indeks uji kesuburan 

Yang satu ini dilakukan untuk memastikan kesuburan suami dan istri. Apalagi, jika kamu dan pasangan ingin segera memiliki momongan. 

Menurut Doctor's Hub, masalah kesuburan biasanya tidak terdeteksi oleh pasangan sampai sekitar dua tahun atau lebih setelah menikah dan percobaan kehamilan yang tidak berhasil. 

Jadi, tes ini penting untuk dilakukan untuk mengetahui profil hormon reproduksi pada kedua pasangan yakni, analisis air mani dilakukan pada pria dan ovulasi diuji pada wanita. 

Pasangan yang berniat untuk tidak memiliki anak mungkin tidak perlu khawatir tentang yang satu ini. 

5. Tes penyakit menular seksual 

Ini mungkin terdengar ekstrem dan sepertinya inti dari pemeriksaan medis ini terlalu berlebihan, tapi bukan itu masalahnya. 

Hal ini karena infeksi seperti gonore, jika tidak ditangani dapat tumbuh di luar kendali dan menyebabkan kemandulan pada wanita, menyebabkan ketegangan dan masalah lain dalam pernikahan.

*Sumber: kompas.com