Perlahan Susut, Mata Air Sendang Tunjungan Tetap ‎Aliri Sawah Petani

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Seiring perpanjangan musim kemarau tanpa adanya intensitas penghujan yang memadai saat pergantantian musim lalu, sejumlah sumber mata air yang digunakan pengairan pertanian mulai susut. Salah satunya sumber tampungan di sendang Tunjungan, Desa Nguruan, Kecamatan Soko.

Sebagai bangunan penampung sumber ‎air yang terdapat di perbatasan antara Desa Gununganyar dan Nguruan, aliran sendang bisa mengairi lebih dari satu desa yang berdekatan. Seperti wilayah Desa Jegulo, sebagian Gununganyar, sampai di Kebonagung, Kecamatan Rengel.

"Dapat aliran juga dari sendang itu. Ya lumayan lah, sehari sudah cukup buat menuhi lahan tanam," ucap Sukirno, salah satu petani di Kebonagung.

Ia mengaku mendapatkan aliran dari sumber yang berada di dataran tinggi Nguruan itu dengan membayar orang untuk mengalirkannya. Bersama petani lain, pundi rupiah dikumpulkan demi menyelamatkan hidup tanaman jagung yang ia kelola.

"Maksud hati kan beli dulu, kalau sudah cukup basah, nanti ketambahan air hujan. Tapi ya belum cukup juga," tukasnya mengeluh.

Disisi lain, seiring penggunaan air sendang Tunjungan yang begitu dihandalkan para petani sekitar. Perlahan air pada tampungan sendang mulai susut. Tak sejernih dan seteduh lalu. Yang mana punya hamparan air yang penuh, biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari warga seperti mandi, mencuuci, dan minum ternak.

"Susutnya cukup parah Mas. Kalau saja dikelola dengan baik, pasti gak akan seburuk ini keadaannya," kat Fadli, pengunjung yang biasanya bermain dekat spot sendang Tunjungan itu, Minggu (26/7/2020). [Feb/ ].