Bupati Isyaratkan Pembatasan Santri di Ponpes

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Tingginya penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tuban menjelang new normal, membuat Bupati Tuban, Fathul Huda terus meninjau kesiapan beberapa sektor, Kamis (2/7/2020).

Salah satunya pondok pesantren, yang diharapkan tidak menjadi klaster baru. Sebagai langkah pencegahan, Bupati mengisyaratkan pembatasan jumlah santri yang masuk.

"Sebelum diizinkan masuk, santri harus mematuhi protokol kesehatan," ujar Bupati Huda di sela meninjau Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Semanding.

Syarat lain bagi santri yaitu melengkapi administrasi kesehatan dan memakai masker. Pembatasan jumlah santri berbeda sesuai dengan kemampuan pesantren dan dilakukan secara bertahap.

Bentuk perhatian terhadap pesantren, Pemkab Tuban telah menyiapkan anggaran untuk rapid test bagi santri. Santri yang diharuskan rapid test sebelum kembali ke pesantren dapat langsung ke Puskesmas.

"Pemkab Tuban sudah menghitung kebutuhan santri Bumi Wali," jelasnya.

Pengasuh pondok pesantren Sunan Bejagung, KH. Abdul Matin Djawahir menuturkan dari 1300 santri kurang dari 20 persen yang tinggal di pondok. Santri yang masih berada di pesantren berasal dari Tuban. Sedangkan santri luar daerah belum ada yang kembali.

"Ponpes Sunan Bejagung akan menerapkan prokotol kesehatan ketika santri kembali ke pondok," sambungnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tuban ini berterima kasih atas dukungan dan perhatian Pemkab Tuban kepada pondok pesantren dan santri Bumi Wali. Langkah pencegahan yang ditetapkan Pemkab Tuban dimaksudkan untuk menjaga kalangan pesantren dan santri dari bahaya Covid-19.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Semanding, drg. Sulemi, menerangkan pihaknya rutin memberikan pendampingan untuk pengasuh dan santri ponpes Sunan Bejagung. Sekaligus telah dilakukan penjadwalan pemberian vitamin setiap 6 bulan sekali.

Pada masa pandemi Covid-19, petugas Puskesmas Semanding telah melakukan penyemprotan disinfektan ketika santri telah pulang ke rumah dan sebelum santri kembali ke pondok.

"Sejumlah santri sudah dilatih untuk menangani temannya sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut," tegasnya.

Sejak bulan Juni lalu, Ketua Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, Fahmi Fikroni mengusulkan sekaligus meminta pemerintah kabupaten (pemkab) memfasilitasi tes Covid-19 gratis bagi santri yang akan balik ke pondok pesantren (Ponpes).

Tuban Bumi Wali harus jadi pelopor untuk melakukan tes tersebut. Karena santri jika tidak membawa surat kesehatan hasil tes, di beberapa pondok ada yang di suruh kembali pulang.

"Tentu menjadi tugas Pemkab untuk memfasilitasi tes gratis ini," tutup Fahmi Fikroni yang juga sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Tuban. [ali/col]